Universitas Surabaya (Ubaya) menghadirkan Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. untuk meningkatkan publikasi dosen berbasis riset dan inovasi.

Prof. Ocky dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Selasa, menyebut BRIN terbuka dengan peluang kolaborasi riset dengan perguruan tinggi.

Jumlah pendanaan BRIN tidak dibatasi dan bisa digunakan untuk ekspedisi, pengujian produk inovasi kesehatan, pengujian produk inovasi pertanian, Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) kompetisi, perusahaan pemula berbasis riset (start up), riset investasi, serta joint funding dengan pihak lain dari luar negeri.

"BRIN punya networking internasional yang kuat. Hal ini bisa dimanfaatkan Ubaya supaya akses internasionalisasi lebih cepat," ucapnya saat menjadi pembicara pada sosialisasi bertajuk "Peluang Pendanaan Riset, Fasilitas, dan Pengembangan SDM, Riset, dan Inovasi".

Prof. Ocky juga mendorong Ubaya untuk membentuk pusat kolaborasi riset yang dapat menjadi entitas riset kampus yang spesifik dan bertaraf internasional.

“Saya berharap, Ubaya bisa mengusulkan skema ini dengan mengajukan best talent dosen. Hal ini sekaligus menjadi langkah pengembangan SDM (sumber daya manusia) dosen,” ujarnya.

Ia menambahkan BRIN juga punya skema percepatan doktor berbasis riset yang bisa diikuti.

Sementara itu, Rektor Ubaya, Dr. Benny Lianto mengatakan sosialisasi ini menjadi upaya untuk mengimplementasikan fokus Ubaya sebagai kampus inovasi berbasis riset.

"Riset yang dilakukan Ubaya sebagian besar merupakan bidang-bidang prioritas pengembangan pemerintah ke depan. Oleh karena itu, Ubaya melalui LPPM mendukung berbagai kegiatan riset yang berujung pada inovasi dan komersialisasi," ujarnya.

Ia berharap informasi yang disampaikan melalui sosialisasi ini dapat segera ditindaklanjuti oleh para dosen sehingga dapat meningkatkan jumlah inovasi di Ubaya.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023