Pemerintah Kota Madiun dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar kerja sama di bidang pariwisata dan kebudayaan dengan menggelar muhibah budaya "Mataraman".

Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Cagar Budaya dan Warisan Budaya Dinas Kebudayaan DIY Rully Andriadi mengatakan muhibah budaya Mataraman DIY di Kota Madiun tersebut dilatarbelakangi oleh keterkaitan historis Madiun dengan Yogyakarta, mulai dari masa Mataram, kasultanan, kemerdekaan, hingga hari ini.

"Kerja sama juga merupakan bagian dari proses hibah kebudayaan Pemda DIY dengan tema besarnya adalah 'Merajut Budaya Mataraman'," ujar Rully dalam pembukaan pameran Museum Sejarah Yogyakarta di rumah Dinas Wali Kota Madiun, Kamis sore.

Ia menjelaskan, melalui tema tersebut Pemda DIY ingin mengenalkan lebih dalam tentang budaya Mataraman terhadap daerah-daerah yang memang memiliki sejarah panjang dengan Yogyakarta. Dan ternyata Madiun juga berperan cukup penting untuk Yogyakarta.

"Kami berharap kegiatan ini juga bisa semakin memperkuat persaudaraan dan kedepannya bisa mengawali proses-proses kerja sama berikutnya," katanya.

Wali Kota Madiun Maidi menyambut baik kegiatan muhibah budaya Mataraman yang digelar di Kota Madiun. Selain memperkuat persaudaraan, kerja sama tersebut juga dalam rangka mengedukasi generasi muda tentang sejarah budaya Mataraman dan hubungannya dengan Madiun.

"Madiun itu memiliki bagian dengan budaya Mataraman di masa abad 15-17 dan hal itu anak-anak saat ini harus tahu. Masa lalu itu tidak akan kembali, dan masa lalu itu harus dikenal oleh anak-anak saat ini," kata Wali Kota Maidi.

Terdapat banyak kegiatan dalam rangkaian muhibah budaya Mataraman yang digelar selama 20-25 Juli 2023.

Kegiatan tidak hanya pameran. Namun, juga ada pelatihan cagar budaya, workshop digitalisasi aksara jawa, pagelaran sastra, pagelaran wayang kulit, mini orkestra, dan juga gala dinner yang rencananya akan dihadiri Sri Sultan Hamengku Buwono.

"Ini merupakan kegiatan kali kedua kami. Tahun lalu kita juga menggelar kegiatan serupa di Trenggalek," kata Rully.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023