Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya menyiagakan 625 personel pengamanan untuk mengawal jalannya demo pengendara ojek dan taksi daring yang tergabung di dalam "Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal" atau "Frontal" di sejumlah titik di wilayah setempat, Kamis.
Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Polisi Haryoko Widhi mengatakan ratusan personel yang diterjunkan itu disebar sejak titik kumpul para demonstran di Frontage Jalan Ahmad Yani Surabaya hingga Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan.
"Mereka diturunkan mulai di Ahmad Yani sampai ke titik lainnya," kata Haryoko.
Diketahui, setelah berkumpul di Frontage Jalan Ahmad Yani, massa aksi kemudian mengarah ke tiga titik lokasi di kawasan tersebut, yakni Kantor Dinas Perhubungan serta Dinas Komunikasi dan Informatika, dan Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Setelahnya, para massa "Frontal" melanjutkan perjalanan menuju Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo yang dilanjutkan menyampaikan aspirasi di Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan Surabaya.
Terkait rekayasa lalu lintas, AKP Haryoko menyatakan hal tersebut akan dilaksanakan apabila terjadi penumpukan kendaraan bermotor di ruas jalan yang dilintasi oleh para pendemo.
"Sementara tidak ada, namun apabila ada kepadatan petugas lalu lintas melakukan pola-pola untuk kelancaran arus lalu lintas," ucapnya.
Dia juga mengimbau agar masyarakat bisa menghindari titik-titik lokasi penyampaian aspirasi massa "Frontal" dengan memilih jalur alternatif menuju lokasi tujuan.
Cara itu, kata dia juga untuk meminimalisasi kemacetan di Kota Surabaya.
"Hindari dulu jalan-jalan yang jadi lokasi aksi," ujarnya.
Pantauan ANTARA, massa "Frontal" tiba di Kantor Gubernur Jawa Timur pada sekitar pukul 12.58 WIB.
Setibanya di sana koordinator aksi langsung meminta seluruh pendemo untuk segera membentuk barisan.
Sementara petugas kepolisian sudah memasang kawat berduri sebagai upaya mencegah massa aksi merangsek masuk ke dalam obyek vital itu.
Massa pun saat ini masih terus melakukan orasi. Sedangkan arus lalu lintas di Jalan Pahlawan masih terpantau lancar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Polisi Haryoko Widhi mengatakan ratusan personel yang diterjunkan itu disebar sejak titik kumpul para demonstran di Frontage Jalan Ahmad Yani Surabaya hingga Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan.
"Mereka diturunkan mulai di Ahmad Yani sampai ke titik lainnya," kata Haryoko.
Diketahui, setelah berkumpul di Frontage Jalan Ahmad Yani, massa aksi kemudian mengarah ke tiga titik lokasi di kawasan tersebut, yakni Kantor Dinas Perhubungan serta Dinas Komunikasi dan Informatika, dan Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Setelahnya, para massa "Frontal" melanjutkan perjalanan menuju Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo yang dilanjutkan menyampaikan aspirasi di Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan Surabaya.
Terkait rekayasa lalu lintas, AKP Haryoko menyatakan hal tersebut akan dilaksanakan apabila terjadi penumpukan kendaraan bermotor di ruas jalan yang dilintasi oleh para pendemo.
"Sementara tidak ada, namun apabila ada kepadatan petugas lalu lintas melakukan pola-pola untuk kelancaran arus lalu lintas," ucapnya.
Dia juga mengimbau agar masyarakat bisa menghindari titik-titik lokasi penyampaian aspirasi massa "Frontal" dengan memilih jalur alternatif menuju lokasi tujuan.
Cara itu, kata dia juga untuk meminimalisasi kemacetan di Kota Surabaya.
"Hindari dulu jalan-jalan yang jadi lokasi aksi," ujarnya.
Pantauan ANTARA, massa "Frontal" tiba di Kantor Gubernur Jawa Timur pada sekitar pukul 12.58 WIB.
Setibanya di sana koordinator aksi langsung meminta seluruh pendemo untuk segera membentuk barisan.
Sementara petugas kepolisian sudah memasang kawat berduri sebagai upaya mencegah massa aksi merangsek masuk ke dalam obyek vital itu.
Massa pun saat ini masih terus melakukan orasi. Sedangkan arus lalu lintas di Jalan Pahlawan masih terpantau lancar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023