Dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Jember Dr Nurhayati memberikan pelatihan bagaimana keterampilan warga untuk penanganan kerawanan pangan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Selasa.
Menurut dia, Indonesia negara tropis dan buminya subur makmur, namun persediaan makanan di beberapa wilayah terkadang masih timpang dan ada yang melimpah murah, bahkan dibuang dan ada juga mahal karena persediaan menipis akibat lintas berbatas atau ada bencana.
"Hal itu bisa diatasi dengan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah pangan dari sumber alam sekitar yang ada dan tidak harus makan nasi untuk bisa berenergi," katanya dalam keterangan keterangan di Kabupaten Jember.
Ia memberikan contoh apabila di sekitar melimpah sagu maka itu bisa menjadi sumber pangan baku dan jika di sekitar melimpah kentang maka bisa mengolahnya untuk jadi kenyang.
"Seperti yang dimiliki Kecamatan Ijen di Kabupaten Bondowoso yang merupakan daerah pegunungan. Tidak hanya kopi, cengkeh, tembakau, namun juga menjadi sentra produsen hortikultura seperti kentang, kubis, kol, sawi, bawang prei, dan seledri," tuturnya.
Untuk itu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur menggandeng dosen Unej untuk melaksanakan Program Penanganan Kerawanan Pangan Tahun 2023 dengan menyelenggarakan pelatihan bagi masyarakat produktif sekitar kawasan Ijen untuk mengolah hasil buminya.
"Saya memberikan materi pengolahan kubis menjadi asinan kubis yang dikenal sebagai sauerkraut. Olahan lainnya yakni mengolah kentang menjadi hottang (hot-hot kentang), keripik kentang, kentang ulir," ucap pakar pangan Unej itu.
Ia mengatakan bahwa hottang tidak sebatas kenyang namun sarat gizi karena dibalur adonan roti beragi dengan isian sosis atau telur puyuh dan toping dengan mayonise atau aneka sambal dengan harga yang cukup terjangkau.
Koordinator Kelompok Riset Pengabdian kepada Masyarakat Pangan ASUH (Aman Sehat Utuh Halal) itu juga selalu menekankan pangan yang dikonsumsi tidak hanya enak, bergizi, namun juga harus aman dan halal.
Peserta yang terdiri dari warga dan anggota PKK Kecamatan Ijen juga mempraktekkan teknologi yang dialihkan agar menjadi solusi dalam penanganan kerawanan pangan di Kabupaten Bondowoso.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Menurut dia, Indonesia negara tropis dan buminya subur makmur, namun persediaan makanan di beberapa wilayah terkadang masih timpang dan ada yang melimpah murah, bahkan dibuang dan ada juga mahal karena persediaan menipis akibat lintas berbatas atau ada bencana.
"Hal itu bisa diatasi dengan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah pangan dari sumber alam sekitar yang ada dan tidak harus makan nasi untuk bisa berenergi," katanya dalam keterangan keterangan di Kabupaten Jember.
Ia memberikan contoh apabila di sekitar melimpah sagu maka itu bisa menjadi sumber pangan baku dan jika di sekitar melimpah kentang maka bisa mengolahnya untuk jadi kenyang.
"Seperti yang dimiliki Kecamatan Ijen di Kabupaten Bondowoso yang merupakan daerah pegunungan. Tidak hanya kopi, cengkeh, tembakau, namun juga menjadi sentra produsen hortikultura seperti kentang, kubis, kol, sawi, bawang prei, dan seledri," tuturnya.
Untuk itu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur menggandeng dosen Unej untuk melaksanakan Program Penanganan Kerawanan Pangan Tahun 2023 dengan menyelenggarakan pelatihan bagi masyarakat produktif sekitar kawasan Ijen untuk mengolah hasil buminya.
"Saya memberikan materi pengolahan kubis menjadi asinan kubis yang dikenal sebagai sauerkraut. Olahan lainnya yakni mengolah kentang menjadi hottang (hot-hot kentang), keripik kentang, kentang ulir," ucap pakar pangan Unej itu.
Ia mengatakan bahwa hottang tidak sebatas kenyang namun sarat gizi karena dibalur adonan roti beragi dengan isian sosis atau telur puyuh dan toping dengan mayonise atau aneka sambal dengan harga yang cukup terjangkau.
Koordinator Kelompok Riset Pengabdian kepada Masyarakat Pangan ASUH (Aman Sehat Utuh Halal) itu juga selalu menekankan pangan yang dikonsumsi tidak hanya enak, bergizi, namun juga harus aman dan halal.
Peserta yang terdiri dari warga dan anggota PKK Kecamatan Ijen juga mempraktekkan teknologi yang dialihkan agar menjadi solusi dalam penanganan kerawanan pangan di Kabupaten Bondowoso.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023