Dalam apel pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS )jenjang SMA/SMK/SLB Negeri/Swasta tahun 2023 yang dipimpin Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di SMKN 5 Surabaya, dilakukan Ikrar Pelajar Anti Kekerasan dan Anti Perundungan. 

"Sangat penting untuk memastikan bahwa MPLS dilakukan dengan aman, nyaman dan menyenangkan," katanya usai membuka MPLS jenjang SMA/SMK/SLB serentak di SMKN 5 Surabaya, Senin.

"Ikrar yang diucapkan oleh peserta MPLS tadi juga mengikat para siswa senior, mentor maupun  guru. Artinya tidak ada kekerasan yang ditolerir baik yang dilakukan oleh senior, mentor maupun  guru," ujarnya.
 
Khofifah menekankan lewat MPLS yang menyenangkan, maka siswa bisa merasa dan menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman dan nyaman sebagai taman pembelajaran yang menyenangkan. Sehingga para siswa bisa menimba ilmu dan membentuk karakter dengan baik dan menyenangkan.

Mantan Menteri Sosial itu juga meminta para guru untuk mendidik siswa dengan kesantunan. Terlebih, para siswa yang mengikuti  MPLS kali ini kelak akan menjadi pemimpin negeri pada saat Indonesia Emas 2045. 

"Penguatan karakter dibutuhkan agar siswa taat pada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa,  taat kepada orang tua dan taat kepada guru. Rasulullah bersabda, bukan umatku kalau yang muda tidak menghormati yang tua, dan yang tua tidak menyayangi yang muda. Saya ingin siswa junior menghormati senior dan guru-gurunya, serta siswa senior menyayangi juniornya. Semua hidup penuh kasih sayang, anti kekerasan dan perundungan," tuturnya.
 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023