Surabaya - Pelaksanaan Pekan Olahraga Remaja Nasional (Pornas) 2011 di Surabaya kehilangan greget, karena banyak petenis yang memiliki peringkat nasional memilih absen mengikuti ajang ini. Panitia Bidang Pertandingan Tenis Pornas 2011 Soni Irawan kepada wartawan di Surabaya, Rabu, mengungkapkan bahwa di antara 90 petenis dari 12 provinsi yang ambil bagian, hanya terdapat beberapa petenis yang memiliki peringkat nasional bagus. Mereka adalah Fahmi Seff dari Jawa Tengah, Indra Utomo (Jawa Timur), Lutfi Anggara, Woyla Waluyo, dan Dina Karina (ketiganya dari DKI Jakarta). "Selebihnya hanya petenis-petenis lapis kedua yang peringkat nasionalnya masih jauh di bawah," katanya. Untuk ukuran jumlah peserta even berskala nasional sekelas Pornas, Soni Irawan juga menyebut angkanya sangat minim dibanding kejuaraan nasional. "Kalau melihat jumlah peserta untuk turnamen sekelas kejuaraan nasional, angka 90 orang cukup sedikit. Apalagi hanya 12 provinsi yang terlibat," tambahnya. Menurut Soni, minimnya jumlah peserta dan petenis berkualitas yang ikut Pornas, disebabkan pada saat bersamaan ada kejuaraan lain, di antaranya kejurnas prakualifikasi PON 2012 di Riau dan turnamen di Batam serta Palembang. Turnamen tenis di Batam dan Palembang juga ajang pengumpulan poin bagi petenis dari berbagai daerah untuk mencari tiket PON 2012. "Sudah pasti banyak petenis daerah yang memilih berlaga di turnamen tersebut daripada ikut Pornas yang sama sekali tidak menyediakan poin," tambahnya. Pengprov Pelti Jatim sejak awal juga memilih menurunkan atlet lapis kedua untuk berlaga di Pornas, sementara atlet utama seperti Ibrahim Unggulaga dan M Rizky Widhianto dikirim ikut kejurnas. "Atlet-atlet utama memang ditargetkan untuk merebut tiket PON 2012, sehingga mereka tidak diturunkan di Pornas," ujar Sekretaris Umum Pengprov Pelti Jatim Irmantara Subagio. Cabang tenis Pornas 2011 mempertandingkan empat nomor perorangan, yakni tunggal dan ganda putra/putri. Panitia menerapkan pertandingan sistem kompetisi karena minimnya jumlah peserta.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011