Ketua DPC Taruna Merah Putih Surabaya Aryo Seno Bagaskoro memberikan tanggapan soal tingginya kepercayaan kalangan milenial terhadap pencalonan Ganjar Pranowo oleh PDI Perjuangan di Pilpres 2024.
Menurut dia hal itu dipengaruhi oleh atensi Ganjar Pranowo terhadap isu yang berkembang di kalangan pemuda.
"Mas Ganjar sangat dikenal di kalangan pemilih muda, tidak hanya melalui gaya komunikasinya yang relatable tetapi juga melalui best practices kebijakan di Jawa Tengah." kata Seno melalui keterangan pers diterima di Surabaya, Jumat.
Seno menyebut salah satu keberpihakan Ganjar pada generasi muda, yakni dengan memberikan perhatian khusus pada dugaan kasus pungutan liar di lembaga pendidikan negeri di Jawa Tengah.
"Sebagai seorang Gubernur, Mas Ganjar menunjukkan ketegasan sikap keberpihakan pada prinsip sekolah gratis, bahkan berani memecat oknum kepala sekolah yang melakukan pungli. Hal ini menjadi salah satu komitmen positif yang memberikan harapan untuk kawan-kawan," ujarnya.
Oleh karenanya, Seno menyebut mesin politik PDI Perjuangan terus bergerak masuk ke seluruh lapisan masyarakat guna memancing ketertarikan kaum pemuda.
"Jadi, dua entitas ini tidak bisa dipisahkan. Saling melengkapi dalam gagasan besar yang diimbangi kerja-kerja kerakyatan yang membumi," ucap dia.
Sekadar diketahui, Lembaga Surabaya Survey Center merilis hasil survei terkait kecenderungan perilaku pemilih di Kota Surabaya jelang pelaksanaan pesat demokrasi 2024, salah satu aspek yang ditangkap, yakni terkait kelompok pemilih milenial.
Melalui survei itu mayoritas kelompok pemilih dari kategori milenial di Kota Surabaya cenderung menjatuhkan pilihan kepada PDI Perjuangan.
Kelompok pemilih milenial menunjukkan persentase ketertarikan kepada PDI Perjuangan sebesar 49,5 persen. Kemudian diikuti Partai Gerindra 7,7 persen, PKB 6,5 persen, Demokrat 6,2 persen, dan Golkar 6,1 persen.
"Partai-partai lainnya hanya berada di kisaran 5 persen ke bawah," kata peneliti senior dari Surabaya Survey Center Surokhim Abdussalam.
Di sisi lain, survei juga menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo di Kota Surabaya mencapai 56,3 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Menurut dia hal itu dipengaruhi oleh atensi Ganjar Pranowo terhadap isu yang berkembang di kalangan pemuda.
"Mas Ganjar sangat dikenal di kalangan pemilih muda, tidak hanya melalui gaya komunikasinya yang relatable tetapi juga melalui best practices kebijakan di Jawa Tengah." kata Seno melalui keterangan pers diterima di Surabaya, Jumat.
Seno menyebut salah satu keberpihakan Ganjar pada generasi muda, yakni dengan memberikan perhatian khusus pada dugaan kasus pungutan liar di lembaga pendidikan negeri di Jawa Tengah.
"Sebagai seorang Gubernur, Mas Ganjar menunjukkan ketegasan sikap keberpihakan pada prinsip sekolah gratis, bahkan berani memecat oknum kepala sekolah yang melakukan pungli. Hal ini menjadi salah satu komitmen positif yang memberikan harapan untuk kawan-kawan," ujarnya.
Oleh karenanya, Seno menyebut mesin politik PDI Perjuangan terus bergerak masuk ke seluruh lapisan masyarakat guna memancing ketertarikan kaum pemuda.
"Jadi, dua entitas ini tidak bisa dipisahkan. Saling melengkapi dalam gagasan besar yang diimbangi kerja-kerja kerakyatan yang membumi," ucap dia.
Sekadar diketahui, Lembaga Surabaya Survey Center merilis hasil survei terkait kecenderungan perilaku pemilih di Kota Surabaya jelang pelaksanaan pesat demokrasi 2024, salah satu aspek yang ditangkap, yakni terkait kelompok pemilih milenial.
Melalui survei itu mayoritas kelompok pemilih dari kategori milenial di Kota Surabaya cenderung menjatuhkan pilihan kepada PDI Perjuangan.
Kelompok pemilih milenial menunjukkan persentase ketertarikan kepada PDI Perjuangan sebesar 49,5 persen. Kemudian diikuti Partai Gerindra 7,7 persen, PKB 6,5 persen, Demokrat 6,2 persen, dan Golkar 6,1 persen.
"Partai-partai lainnya hanya berada di kisaran 5 persen ke bawah," kata peneliti senior dari Surabaya Survey Center Surokhim Abdussalam.
Di sisi lain, survei juga menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo di Kota Surabaya mencapai 56,3 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023