Enam warga di wilayah Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, menderita sakit dengan gejala mirip antraks atau suspek antraks.
Temuan ini mengacu laporan Puskesmas Gondasari di Kecamatan Punung, Kamis, setelah menerima dan melayani pasien rawat jalan dengan gejala klinis yang identik penyakit antraks.
"Ya, dalam sepekan terakhir sudah ada enam pasien suspek antraks yang menjalani rawat jalan di sini," kata Kepala Puskesmas Gondosari dr. Ika Maya Sari di Tulungagung.
Temuan kasus itu telah dilaporkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan. Namun untuk memastikan, pihak dinas kesehatan telah melakukan protokol penanganan terhadap keenam pasien tersebut.
Petugas juga telah mengambil sampel luka pada kulit penderita yang mengalami luka mirip kasus antraks untuk diperiksakan di laboratorium.
"Dari hasil anamnesa (pemeriksaan), hasil kunjungan teman-teman, lingkungan pun juga memungkinkan besar terpapar hewan ternak (antraks), sehingga teman teman mengkategorikan suspek antraks," ucap Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Pacitan Nur Farida.
Dugaan keenam pasien menderita antraks diperkuat fakta bahwa mereka juga memelihara ternak sapi yang diduga terpapar wabah antraks.
"Ini sudah sembuh. Tetapi kasus ini tetap menjadi pantauan Dinas Kesehatan. Kirim sampel ke BBVE (Balai Besar Veteriner) Wates, Yogyakarta," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Temuan ini mengacu laporan Puskesmas Gondasari di Kecamatan Punung, Kamis, setelah menerima dan melayani pasien rawat jalan dengan gejala klinis yang identik penyakit antraks.
"Ya, dalam sepekan terakhir sudah ada enam pasien suspek antraks yang menjalani rawat jalan di sini," kata Kepala Puskesmas Gondosari dr. Ika Maya Sari di Tulungagung.
Temuan kasus itu telah dilaporkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan. Namun untuk memastikan, pihak dinas kesehatan telah melakukan protokol penanganan terhadap keenam pasien tersebut.
Petugas juga telah mengambil sampel luka pada kulit penderita yang mengalami luka mirip kasus antraks untuk diperiksakan di laboratorium.
"Dari hasil anamnesa (pemeriksaan), hasil kunjungan teman-teman, lingkungan pun juga memungkinkan besar terpapar hewan ternak (antraks), sehingga teman teman mengkategorikan suspek antraks," ucap Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Pacitan Nur Farida.
Dugaan keenam pasien menderita antraks diperkuat fakta bahwa mereka juga memelihara ternak sapi yang diduga terpapar wabah antraks.
"Ini sudah sembuh. Tetapi kasus ini tetap menjadi pantauan Dinas Kesehatan. Kirim sampel ke BBVE (Balai Besar Veteriner) Wates, Yogyakarta," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023