Pemerintah Kabupaten Lumajang membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk menjaga keamanan data pemerintah kabupaten setempat dari serangan siber.

"Pembentukan CSIRT merupakan langkah yang sangat penting dalam menjaga keamanan data dan informasi dari serangan siber," kata Kepala Bidang Informasi Publik, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lumajang Luluk Azizah saat membuka kegiatan Sosialisasi CSIRT di Gedung Panti PKK Lumajang, Selasa.

Menurutnya, keamanan data dan informasi merupakan tanggung jawab bersama sehingga perlu adanya sinergi antarperangkat daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Lumajang.

"Kebocoran data menjadi isu penting akhir-akhir ini. Untuk itu, perlu adanya pembentukan CSIRT di Lumajang sehingga informasi dan data semakin terjaga dengan baik," tuturnya.

Kepala Bidang Aplikasi Informatika Diskominfo Jatim Achmad Fadlil Chusni pada sosialisasi itu menjelaskan bahwa CSIRT merupakan tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau, dan menanggapi laporan aktivitas insiden keamanan siber.

"Misi dari pembentukan CSIRT adalah membangun, mengoordinasikan, mengolaborasikan, dan mengoperasikan sistem mitigasi, manajemen krisis, penanggulangan, dan pemulihan terhadap insiden keamanan siber," ujarnya.

Ia menjelaskan Diskominfo Jatim akan terbuka dan siap mendampingi Pemkab Lumajang dalam pembentukan CSIRT. Diskominfo siap berkolaborasi dengan kabupaten/kota atau berkoordinasi langsung dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

"Kami akan senang hati untuk berkolaborasi dengan kabupaten/kota dalam membentuk CSIRT. Silakan koordinasikan dengan kami atau langsung ke BSSN," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023