Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia Kota Surabaya menyusun strategi demi memaksimalkan jumlah raupan suara daftar pemilih tetap (DPT) dari kalangan milenial dan Generasi Z pada pemilihan umum (Pemilu) di tahun 2024.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia Kota Surabaya Erick Komala mengatakan strategi meraup suara milenial dan Generasi Z di Kota Surabaya, yakni dengan mencantumkan 40 persen kategori serupa dari 50 bakal calon legislatif yang dipersiapkan untuk pemilu tahun depan.

"Memang kami tempatkan bakal caleg dari kalangan milenial untuk secara khusus mengambil pangsa pasar tersebut. Jadi, kami akan membuat acara tentunya dengan lebih banyak melibatkan anak milenial," kata Erick kepada ANTARA di Surabaya, Selasa.

Langkah tersebut diambil lantaran sosialisasi program bisa berjalan maksimal apabila dilakukan oleh dengan kategori serupa. 

Berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya total jumlah DPT untuk Pemilu 2024 mencapai 2.218.586 pemilih.

Kemudian dari jumlah itu terdapat 32 persen atau sebanyak 717.345 DPT merupakan kalangan milenial. Sedangkan, DPT untuk Gen Z sebesar 21 persen atau 466.103 pemilih.

Strategi dengan menempatkan 40 persen kalangan milenial pada daftar bakal calon legislatif disebutnya selaras dengan upaya DPP PSI yang selalu memberikan wadah dan sarana berpolitik bagi para generasi muda.

"Mereka bakal caleg milenial juga dibebani meraup suara ketegori tersebut," ujarnya.

Tak hanya itu, para bakal caleg milenial juga diinstruksikan untuk menyosialisasikan program Dewan Pimpinan Pusat PSI.

"Target khusus lebih menyosialisasikan program nasional PSI, di antaranya PSI menang BPJS gratis," kata dia.

Diketahui, jumlah DPT di Kota Surabaya sebanyak 2.218.586 pemilih atau mengalami peningkatan 86.830 pemilih dari Pemilu 2019 yang berjumlah 2.131.756 pemilih.

Jumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Surabaya pada Pemilu 2024 sebanyak 8.167 unit, dengan rincian 8.161 TPS reguler dan enam TPS khusus.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023