Pemkab Mojokerto, Jawa Timur terus berupa mewujudkan generasi muda yang berkualitas salah satunya dengan membina kader tim penggerak Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Mojokerto dalam menerapkan pola asuh yang baik dan benar.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di Mojokerto, Senin mengatakan saat ini di era digitalisasi sudah memasuki era 5.0.
 
"Dalam menggunakan dunia digital tersebut, masyarakat harus mengerti terkait digital etik dan digital safety agar masyarakat dapat mematuhi dan menyadari terkait rambu-rambu aturan yang berlaku dalam menggunakan dunia digital," ujarnya saat pelatihan pola asuh anak dan remaja di era digital (PAAREDI) kepada TP PKK Desa se-Kecamatan Mojoanyar.
 
Ia mengatakan, sekarang ini semuanya sudah pakai artificial intelligence (AI) jadi semua sudah serba otomatis.
 
"AI ini bisa mengetik sendiri dan otomatis memperbaiki tanpa kita menekan," katanya
 
Bupati Ikfina juga mengatakan, dalam dunia digitalisasi juga memiliki dampak negatif yang begitu besar, seperti halnya pernikahan anak usia dini. Selain itu, pernikahan usia dini menjadi salah satu faktor penyumbang kelahiran bayi-bayi stunting.
 
"Kemudian lahir bayi stunting,  ini adalah kelompok yang paling sulit untuk diperbaiki. Makannya bagaimana kita nanti yang menjaga supaya mereka tidak melakukan hubungan yang belum boleh dilakukan," ujarnya.
 
Untuk menanggulangi hal tersebut, Bupati Ikfina menjelaskan, bahwa prinsip dalam mengasuh anak dan remaja adalah sebagai orang tua dapat menerima segala kelebihan dan kekurangan dari anaknya masing-masing.
 
"Semakin orang tua tidak menerima apalagi kemudian membandingkan dengan anak-anak yang lain atau mungkin membandingkan anak yang satu dengan yang lain, gitu tidak boleh, kita harus menerima apa adanya," ujarnya.
 
Selain menerima kondisi anak, kata dia, sebagai orang tua juga harus bisa menghargai anak-anaknya, karena anak memiliki perasaan ingin dihargai oleh orang tuanya.
 
"Dihargai itu tidak harus dia berprestasi, dia berbuat sesuatu yang sederhana pun itu butuh dihargai, sehingga dia merasa bahwa dia itu berarti untuk orang tuanya tidak hanya diterima tapi membanggakan," katanya.
 
Ikfina juga menilai, dalam mengasuh anak, menjaga dan melindungi anak juga sangat penting. Maka sebagai orang tua harus bisa melindungi anaknya baik secara fisik maupun ketika anak berada di dunia digital.
 
Hal tersebut sangat penting dilakukan, karena ketika anak tumbuh menjadi remaja, Ia juga ingin memiliki identitas atau pengakuan oleh teman sebayanya. Maka di sini peran sebagai orang tua sangat penting dalam mengarahkan untuk menemukan kelompok yang baik agar dapat menciptakan untuk identitas atau jati diri anak yang positif.
 
"Di sini bisa memahami bahwa lingkungan atau grup anak kita itu berpengaruh terhadap identitas yang akan diambil, karena itu adalah masa-masa untuk mengambil identitas," ujarnya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023