Manado- Sempat istirahat meletus Senin (12/9), Gunung Lokon di Sulawesi Utara meletus lagi, Selasa pagi pukul 06.06 dan 09.18 WITA.
"Letusannya kami kategorikan kecil. Memang ketinggian debu tidak bisa kami perkirakan karena di kawah Tompaluan Gunung Lokon tertutup kabut," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Farid Ruskanda Bina di Tomohon, Selasa.
Data seismik selang pukul 00.00-06.00 WITA sebelum letusan, dijelaskannya terjadi satu kali gempa vulkanik jauh, empat kali gempa vulkanik dangkal dan empat kali gempa embusan.
Tremor yang terekam juga masih terjadi terus menerus dengan amplitudo 0,3-3 milimeter, dominan satu milimeter.
"Tapi bukan berarti Gunung Lokon telah berhenti beraktivitas," ujar Bina, menjelaskan.
Dia memprediksi, Gunung Lokon sementara membentuk kubah lava. Hal ini bisa tergambar dari tremor yang masih terus terekam dan gempa vulkanik dangkal yang masih terjadi.
"Setelah ada cukup energi, baru ada letusan. Tapi kita tak bisa memprediksi apakah akan terjadi letusan besar setelah ini atau tidak," tuturrnya.
Dia menjelaskan perilaku Gunung Lokon sebelum meletus hebat 24 Oktober 1991. Tipe letusannya terjadi seperti pascaletusan 14 Juli 2011.
"Letusan-letusan kecil terjadi selama beberapa bulan. Setelah itu terbentuk kubah lava dan nanti dikeluarkan setelah tersedia energi cukup kuat," papar Farid, menambahkan.
Ia menuturkan, hingga saat ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung masih menetapkan status Gunung Lokon Siaga level III.
"Radius bahaya 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan. Kami berharap tidak ada aktivitas di radius bahaya ini karena masih berpotensi terjadinya letusan," ucapnya, berharap.
Data seismik Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu Senin (12/9) pukul 18.00-24.00 WITA terjadi satu kali gempa vulkanik jauh, empat kali gempa vulkanik dangkal dan empat kali gempa embusan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011