Surabaya - Kalangan DPRD Jawa Timur mendorong pemerintah provinsi setempat melakukan evaluasi terhadap kinerja Bank Jatim. "Kami mendorong pemprov terus mengevaluasi kinerja Bank Jatim," kata anggota Komisi C DPRD Jatim Sugiri Sancoko dalam rapat dengar pendapat dengan jajaran direksi Bank Jatim di Surabaya, Senin. Dalam rapat dengar pendapat tersebut, direksi Bank Jatim melaporkan terjadinya penurunan kinerja, yakni menurunnya keuntungan pada semester I/2011 sebesar 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dia menambahkan, proses evaluasi itu diharapkan dapat dijadikan landasan untuk mencarikan solusi bagi BUMD yang laporan kinerjanya tidak baik. "Bila memang tidak prospektif, maka kami usul BUMD dimerger atau dilikuidasi saja. Hasil evaluasi tersebut seyogyanya bisa juga disampaikan kepada kami untuk acuan penambahan modal kerja," katanya. Anggota Fraksi Partai Demokrat itu juga berharap Bank Jatim dapat meningkatkan kinerjanya pada masa-masa mendatang. "Kinerja Bank Jatim mesti ditingkatkan agar target pendapatan dan keuntungan yang mesti diperoleh 2011 sesuai dengan target," kata Sugiri. Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Jatim, Nizar Zahro, mengaku terkejut dengan penurunan kinerja Bank Jatim. "Kondisi Bank Jatim mesti diperbaiki. Jangan sampai berdampak pada persiapan proses 'go public' yang telah digagas dan akan direalisasikan tahun depan," katanya. Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukriyanto mengakui bila ada penurunan dalam meraih keuntungan dibandingkan tahun lalu. "Namun kondisi seperti itu juga dialami BPD (bank pembangunan daerah) lainnya secara nasional, akibat adanya perubahan kebijakan terkait pelaporan dan pengakuan pendapatan," katanya. Penurunan itu juga dipicu oleh perubahan sistem suku bunga dari suku bunga tetap (flat) menjadi suku bunga efektif. "Meskipun ada penurunan, kami yakin secara umum target pendapatan pada 2011 akan bisa diraih," katanya. *

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011