Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur memperkirakan bahan penyerta untuk memanfaatkan olahan daging kurban di wilayah provinsi setempat mengalami kenaikan menjelang Idul Adha 1444 Hijriah.
 
"Kami perkirakan akan ada kenaikan tetapi tidak signifikan, yang terlihat di kami adalah produk ikutan yang dimanfaatkan orang untuk memasak daging kurban itu, seperti bumbu-bumbu dapur," kata Kepala BPS Jatim Zulkipli saat dihubungi ANTARA di Surabaya, Rabu.
 
Bahan penyerta dari bumbu dapur tersebut antara lain bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai besar serta sejumlah bahan pokok yang salah satunya minyak.

Saat ini, menurut Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur dipantau pada Selasa, pukul 16.24 WIB, harga bawang merah mencapai Rp35.314 per kilogram, bawang putih Rp33.198 per kilogram.

Sementara, untuk harga cabai merah keriting per kilogramnya mencapai Rp31.407, cabai merah besar Rp35.745 dan cabai rawit merah sebesar Rp30.368 per kilogram, sedangkan untuk harga minyak goreng Minyakita di angka Rp14.652 per liter dan minyak goreng kemasan premium mencapai Rp19.783 per liter.
 
Selain itu, lanjut dia, hal tersebut juga didukung dengan tidak adanya kebijakan pemerintah pada bulan Juni 2023 yang dapat mempengaruhi kenaikan secara signifikan.
 
"Jadi sudah dapat dipastikan pada akhir Juni atau saat Idul Adha kenaikan inflasi di Jatim tidak signifikan, tetap ada kenaikan namun hanya di beberapa komoditas dan itu tidak signifikan," tuturnya.
 
Oleh karena itu, ia berpesan agar semua masyarakat Jawa Timur dapat memanfaatkan momentum Idul Adha dengan suka cita sekaligus untuk memutar roda perekonomian wilayah tersebut.
 
"Silakan merayakan Idul Adha dengan baik, dengan begitu perputaran ekonomi di Jawa Timur juga akan baik karena semua terkena dampaknya dari momen tersebut, salah satunya para pedagang kita," ujar mantan Kepala BPS Sumatera Selatan tersebut.

Pewarta: Abdul Hakim/Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023