Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelar kontes durian yang diikuti puluhan peserta dengan membawa 34 varietas unggulan lokal hasil budi daya dan persilangan dari berbagai pelosok daerah setempat.
Kontes yang berlangsung di Kampoeng MTS Agro Wisata Desa Karanganom, Kecamatan Durenan, Minggu, mendapat sambutan dari pecinta buah durian dari berbagai daerah hingga luar kota.
"Kontes ini kami selenggarakan dengan maksud dan tujuan untuk menggali potensi durian lokal Trenggalek, karena memang jumlahnya cukup banyak jenisnya. Tadi ada 34 yang ikut peserta sekaligus 34 varietas lokal yang masuk penjurian," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Trenggalek Didik Susanto.
Kontes durian sejenis sebenarnya sudah menjadi agenda rutin pemkab Trenggalek, dengan memilih lokasi bergilir. Dulu pernah digelar di Kecamatan Watulimo, lalu di Kecamatan Kampak.
"Even ini sempat terhenti karena pandemi COVID-19. Tahun ini tradisi kontes durian kami gelar lagi," katanya.
Menurut Didik, penyelenggaraan kontes durian kali ini sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya karena faktor anomali iklim.
"Biasanya habis Juni. Puncaknya musim diadakan kontes durian," ujarnya.
Buah durian lokal yang diikutkan dalam kontes memiliki bentuk, ciri fisik dan karakteristik/tekstur rasa yang khas namun semuanya bercita rasa lezat. Ada yang berukuran jumbo, mungil dengan nama durian bocil, hingga tekstur daging tebal berwarna seperti kunir.
Tak hanya itu, di luar area penilaian ada sejumla stan yang menyediakan berbagai hasil Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Termasuk pedagang durian yang diserbu masyarakat, hingga harus kembali pulang mengambil stok durian yang habis.
Dari 34 varietas durian unggulan lokal yang diikutkan kontes, tim juri kemudian melakukan penilaian dan memilih tiga terbaik.
"Kriteria dewa juri yang pasti rasanya. Kemudian aroma, warnanya, bermacam-macam ada sekitar 12 kriteria. Dewan juri yang memilih," ujarnya.
Suyono berharap, dengan adanya kontes ini sebagai alat mendongkrak durian lokal. Terlebih yang mendapat juara, di pasaran harga jual akan lebih berbeda dibanding sebelumnya.
Selain itu pihaknya akan mempromosikan nama durian lokal tersebut, agar tidak hanya Durian Ripto yang dikenal masyarakat pecinta durian selama ini.
"Konsumen tahu, saya ingin durian yang kemarin menang kontes, langsung ketahuan . Membeli di pasar durian jenis ini langsung yang dituju," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kontes yang berlangsung di Kampoeng MTS Agro Wisata Desa Karanganom, Kecamatan Durenan, Minggu, mendapat sambutan dari pecinta buah durian dari berbagai daerah hingga luar kota.
"Kontes ini kami selenggarakan dengan maksud dan tujuan untuk menggali potensi durian lokal Trenggalek, karena memang jumlahnya cukup banyak jenisnya. Tadi ada 34 yang ikut peserta sekaligus 34 varietas lokal yang masuk penjurian," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Trenggalek Didik Susanto.
Kontes durian sejenis sebenarnya sudah menjadi agenda rutin pemkab Trenggalek, dengan memilih lokasi bergilir. Dulu pernah digelar di Kecamatan Watulimo, lalu di Kecamatan Kampak.
"Even ini sempat terhenti karena pandemi COVID-19. Tahun ini tradisi kontes durian kami gelar lagi," katanya.
Menurut Didik, penyelenggaraan kontes durian kali ini sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya karena faktor anomali iklim.
"Biasanya habis Juni. Puncaknya musim diadakan kontes durian," ujarnya.
Buah durian lokal yang diikutkan dalam kontes memiliki bentuk, ciri fisik dan karakteristik/tekstur rasa yang khas namun semuanya bercita rasa lezat. Ada yang berukuran jumbo, mungil dengan nama durian bocil, hingga tekstur daging tebal berwarna seperti kunir.
Tak hanya itu, di luar area penilaian ada sejumla stan yang menyediakan berbagai hasil Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Termasuk pedagang durian yang diserbu masyarakat, hingga harus kembali pulang mengambil stok durian yang habis.
Dari 34 varietas durian unggulan lokal yang diikutkan kontes, tim juri kemudian melakukan penilaian dan memilih tiga terbaik.
"Kriteria dewa juri yang pasti rasanya. Kemudian aroma, warnanya, bermacam-macam ada sekitar 12 kriteria. Dewan juri yang memilih," ujarnya.
Suyono berharap, dengan adanya kontes ini sebagai alat mendongkrak durian lokal. Terlebih yang mendapat juara, di pasaran harga jual akan lebih berbeda dibanding sebelumnya.
Selain itu pihaknya akan mempromosikan nama durian lokal tersebut, agar tidak hanya Durian Ripto yang dikenal masyarakat pecinta durian selama ini.
"Konsumen tahu, saya ingin durian yang kemarin menang kontes, langsung ketahuan . Membeli di pasar durian jenis ini langsung yang dituju," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023