Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menyebut pembagian dividen tahun 2023 yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2022 mencapai Rp797,18 miliar atau 51,67 persen dari laba, jumlah itu mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir.

"Pembagian dividen yang meningkat setiap tahunnya menjadikan saham Bank Jatim sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi," kata Busrul melalui keterangan resmi, Sabtu.

Busrul menyebut peningkatan pembagian dividen itu menjadi bukti bahwa masyarakat tak perlu khawatir untuk berinvestasi di Bank Jatim.

"Oleh karena itu, masyarakat khususnya milenial tidak perlu ragu lagi untuk berinvestasi saham di Bank Jatim," ujarnya.

Di samping itu, peningkatan pembagian dividen juga merupakan upaya pihaknya untuk memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah Jawa Timur.

"Bank Jatim yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, menjadi penyumbang pendapat asli daerah terbesar melalui dividen yang dibagikan," ucapnya.

Bank Jatim juga telah menjadi penghuni "IDX High Dividen 20", apresiasi itu diberikan kepada emiten dengan kode "BJTM" ini bukan tanpa alasan, karena dinilai memiliki konsistensi melakukan pembagian dividen kepada investor dengan yield di atas rata-rata suku bunga deposito atau surat berharga lainnya. 

Kontribusi Bank Jatim dalam upaya pembangunan Jawa Timur, salah satunya penyaluran bantuan "Bank Jatim Peduli".

Tercatat Bank Jatim menyalurkan bantuan perusahaan sebesar Rp2,42 miliar pada akhir semeter satu tahun 2023. Rinciannya, yakni Rp198 juta yang ditujukan untuk sektor pendidikan, Rp1,26 miliar untuk sektor kesehatan, dan Rp958,73 juta untuk sektor sosial. 

Diketahui, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim berhasil meraih penghargaan bergengsi sebagai salah satu emiten kategori "High Dividen" dalam acara "Malam Apresiasi Emiten Launching Indeks Tempo-IDNFinancials 52", di salah satu di Jakarta, Jumat (23/6/2023).

Apresiasi tersebut diterima oleh Pjs AVP Manajemen Investor Bank Jatim Derry Widya Ariyanta.

Indeks tersebut ada daftar 52 emiten dengan kinerja keuangan paling mumpuni di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam lima tahun terakhir.

Diharapkan hal itu dapat menjadi acuan bagi investor muda, mulai dari kalangan Generasi Z sampai Milenial,  yang ingin berinvestasi di pasar modal. Selain kategori indeks "High Dividen", juga ada kategori "High Growth", "High Market Cap", dan "Indeks Utama". 

Adapun jumlah investor di pasar modal selama COVID-19 menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, mengutip Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 2020 jumlah investor di pasar modal tercatat hanya sebesar 3,88 juta.

Kemudian, pada tahun 2022 angka tersebut mengalami peningkatan menjadi 10,31 juta dan pada Mei 2023  jumlah investor di pasar modal sudah mencapai angka 11,06 juta.

Sedangkan dari sisi usia investor di pasar modal tercatat 57,81 persen berusia di bawah 30 tahun dengan total aset Rp49,22 triliun.

Data tersebut menunjukkan adanya tren kenaikan jumlah investor, termasuk dari sisi usia yang didominasi Generasi Z yang lahir di bawah tahun 1997. 

Kelompok usia ini dikenal sebagai generasi digital yang melek teknologi, mandiri, serta punya perspektif global. (*)

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023