Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan pihaknya konsisten memperkuat peran koperasi dalam upaya meningkatkan perekonomian di Kota Mojokerto salah satunya dengan memberikan pelatihan pengembangan usaha.
Menurut dia, pada kegiatan pelatihan yang digelar Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopukmperindag) itu diikuti sebanyak 35 koperasi yang terdiri atas 22 koperasi ritel, lima koperasi produsen, dan tujuh koperasi pesantren.
"Koperasi layak memiliki bisnis-bisnis yang besar, seperti badan usaha lainnya. Tapi, memang untuk membangkitkan semangat koperasi untuk bisa mencapai itu, tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat," ujar Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita dalam keterangannya di Mojokerto, Jatim, Sabtu.
Perhatian khusus Pemkot Mojokerto kepada koperasi ini, lanjut dia, berdasarkan karakteristik koperasi sebagai badan usaha yang kekuatannya berasal dari anggota, sehingga jika suatu koperasi dilakukan penguatan dampaknya akan dirasakan oleh seluruh anggota.
"Di dalam koperasi, kekuatannya ada di anggota. Jika ada koperasi dibandingkan satu PT dan CV, sebagai kepala daerah saya akan memilih koperasi. Karena jelas, akan makin banyak pihak-pihak yang ekonominya menguat," katanya.
Selain itu, Ning Ita mengatakan penguatan koperasi juga dilakukan dalam program inkubasi wirausaha melalui skema "4P" yaitu pelatihan, pendampingan, pemberian modal, dan pembentukan koperasi.
"Ada pembentukan koperasi. Karena supaya wirausaha baru yang sudah eksis ini bisa berkumpul dalam satu wadah yang sama, sehingga intervensi dari pemerintah untuk mendukung mereka (wirausaha baru) lebih mudah. Jika koperasinya maju, maka semua anggota yang tergabung di dalamnya ikut maju," tuturnya.
Pendampingan dan lokakarya berlangsung selama tiga pekan dengan menggandeng Lembaga Pendidikan Perkoperasian (Lapenkop) Jawa Timur.
Lewat program ini diharapkan masing-masing koperasi dapat mengetahui potensi bisnis ataupun usaha yang dimiliki, agar kemudian bisa dikembangkan lebih lanjut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Menurut dia, pada kegiatan pelatihan yang digelar Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopukmperindag) itu diikuti sebanyak 35 koperasi yang terdiri atas 22 koperasi ritel, lima koperasi produsen, dan tujuh koperasi pesantren.
"Koperasi layak memiliki bisnis-bisnis yang besar, seperti badan usaha lainnya. Tapi, memang untuk membangkitkan semangat koperasi untuk bisa mencapai itu, tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat," ujar Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita dalam keterangannya di Mojokerto, Jatim, Sabtu.
Perhatian khusus Pemkot Mojokerto kepada koperasi ini, lanjut dia, berdasarkan karakteristik koperasi sebagai badan usaha yang kekuatannya berasal dari anggota, sehingga jika suatu koperasi dilakukan penguatan dampaknya akan dirasakan oleh seluruh anggota.
"Di dalam koperasi, kekuatannya ada di anggota. Jika ada koperasi dibandingkan satu PT dan CV, sebagai kepala daerah saya akan memilih koperasi. Karena jelas, akan makin banyak pihak-pihak yang ekonominya menguat," katanya.
Selain itu, Ning Ita mengatakan penguatan koperasi juga dilakukan dalam program inkubasi wirausaha melalui skema "4P" yaitu pelatihan, pendampingan, pemberian modal, dan pembentukan koperasi.
"Ada pembentukan koperasi. Karena supaya wirausaha baru yang sudah eksis ini bisa berkumpul dalam satu wadah yang sama, sehingga intervensi dari pemerintah untuk mendukung mereka (wirausaha baru) lebih mudah. Jika koperasinya maju, maka semua anggota yang tergabung di dalamnya ikut maju," tuturnya.
Pendampingan dan lokakarya berlangsung selama tiga pekan dengan menggandeng Lembaga Pendidikan Perkoperasian (Lapenkop) Jawa Timur.
Lewat program ini diharapkan masing-masing koperasi dapat mengetahui potensi bisnis ataupun usaha yang dimiliki, agar kemudian bisa dikembangkan lebih lanjut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023