Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung upaya yang digagas oleh para seniman dalam rangka mendorong lahirnya peraturan daerah (Perda) dalam hal penyelenggaraan kesenian di Jawa Timur.

"Para seniman di Jawa Timur sudah berkontribusi terhadap pemajuan kesenian dan kebudayaan. Saya kira, patut mengapresiasi mereka melalui sebuah peraturan yang mengatur tentang penyelenggaraan kesenian di Jawa Timur," katanya saat memberikan sambutan secara daring pada kegiatan FGD dengan tema "Usulan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Tentang Penyelenggaraan Kesenian Dan Kelembagaan Dewan Kesenian Jawa Timur" di Surabaya, Sabtu.

Hal tersebut juga sebagai bagian dari tindak lanjut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2021 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Sebagai wakil daerah, Senator asal Jawa Timur itu memiliki kewajiban melakukan penguatan perekonomian daerah, salah satunya dapat ditempuh melalui suksesnya ajang pertunjukan kesenian dan pemasaran karya-karya seni.

"Oleh karena itu, keinginan Dewan Kesenian Jawa Timur agar lahir perda yang secara khusus menjadi payung aturan bagi Dewan Kesenian Jawa Timur untuk melaksanakan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan, saya harapkan dapat segera terwujud," katanya.

Sebagai pegiat dan pelaku seni dan budaya di Jawa Timur, ia menilai seniman perlu mendapat perhatian yang serius dari pemerintah daerah.

"Apalagi, jika kita berbicara mengenai 17 subsektor Industri kreatif di Indonesia, kesenian di Jawa Timur ini harus dikembangkan untuk menjawab persoalan-persoalan Industri kreatif ke depan," ucapnya.

Ia berharap kesenian dan aktivitas seni ini, apabila dikelola dan didukung dengan baik, nantinya bisa menjadi variable Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk menopang kesejahteraan ekonomi masyarakat Jawa Timur.

"Saya kira ini menjadi tanggung jawab kita bersama bagaimana pembangunan di Jawa Timur dari seluruh sektor ini bisa berjalan dengan baik. Apalagi kontribusi seniman sudah jelas. Tak hanya pada aspek pelestarian seni dan budaya saja, tetapi juga potensi untuk menyumbang untuk PAD kita melalui karya yang mereka tampilkan," ujar La Nyala.

Sementara itu, FGD dihadiri oleh Ketua Dewan Kesenian Jatim Taufik Hidayat, Ketua Bidang Hukum dan HAM Dewan Kesenian Jatim Rohmad Amrulloh, praktisi hukum Edward Dewaruci, akademisi PusdiHAM Ubaya Dian Nuswantari, seniman Chrisman Hadi dan Nonot Sukrasmono serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023