Sejumlah pedagang Fresh Market, Kutisari, Surabaya, mengeluhkan jam operasional yang terlalu pendek waktunya karena mengikuti aturan buka tutup portal perumahan di wilayah setempat.

"Saya berjualan sejak pasar baru ini dibuka. Pembelinya lumayan. Pasarnya juga bersih dan bagus," kata pedagang yang akrab disapa Mbak Hoy kepada Wakil Ketua Komisi B Bidang Perekomian DPRD Surabaya Anas Karno saat berkunjung ke Fresh Market Kutisari, Kamis.  

Namun, Mbak Hoy bersama para pedagang lainnya mengeluhkan jam operasional pasar yang terlalu pendek waktunya.

"Bukanya pukul 05.00 WIB kemudian tutup pukul 14.00 WIB. Kami maunya lebih lama buka pukul 03.00 WIB tutup pukul 17.00 WIB. Soalnya kalau buka pukul 03.00 WIB, kami punya waktu menata barang dagangan. Kalau tutupnya pukul 17.00 WIB, soalnya kami masih ada barang dagangan, biasanya kalau menjelang sore banyak pembeli," ujarnya.

Kedatangan Wakil Ketua Komisi B itu disambut antusias para pedagang. Mereka menyampaikan berbagai persoalan sejak berjualan di pasar baru, yang belum genap 1 bulan beroperasional tersebut.

Fresh Market merupakan tempat relokasi para pedagang Pasar Kutisari lama di Jalan Kutisari 3 RW 03. Lokasi Fresh Market Kutisari berada di dalam area perumahan, sehingga jam operasional mengikuti aturan buka tutup portal perumahan tersebut.

"Jalan yang ada portalnya itu satu-satunya akses menuju fresh market," kata Mbak Hoy.

Selain jam operasional para pedagang juga mengeluhkan soal lapak dagangan yang kurang besar. Meja lapak hanya sepanjang kurang lebih 1,5 meter sehingga tidak cukup untuk tempat dagangan sayur atau dagangan buah.

Di depan para pedagang, Anas Karno mengatakan, keluhan para pedagang tersebut menjadi perhatiannya untuk segera dikomunikasikan dengan Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan sebagai pengelola pasar tradisional semi moderen ini. 

"Kalau perlu nanti kami akan gelar rapat dengar pendapat terkait hal ini," ujarnya.

Meski demikian, Anas menyambut baik kehadiran Fresh Market Kutisari yang merupakan bentuk pasar tradisional semi modern dengan tetap mempertahankan kearifan budaya lokal, namun selalu mengikuti perkembangan era modern.

Selain itu, lanjut dia, bangunan lapak pedagang di Fresh Market Kutisari tidak lagi serupa dengan pasar tradisional pada umumnya, yang terbuat dari papan dan kayu, melainkan berupa tembok yang dilapisi keramik.  

Begitu pula dengan lantai pasar dilengkapi sanitasi dan ruang sirkulasi udara yang sesuai dengan kebutuhan.

Pasar tersebut menjual sayur segar, ikan segar, daging dan kebutuhan dapur sehari-hari. Terdapat pula area pedagang kuliner.  

"Kondisi ini membuat pasar tidak lagi kumuh dan becek. Pasar tradisional semi moderen memang harus selalu, bersih, kering, tertata rapi, dengan suasana yang segar dan sehat," katanya.

Anas mendorong, supaya seluruh pasar tradisional di Surabaya bertransformasi menjadi pasar tradisional semi moderen seiring dengan program revitalisasi pasar yang dilakukan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya Surabaya.

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023