Pamekasan - Komisi B DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur merencanakan akan melakukan koordinasi dengan perusahaan rokok PT Gudang Garam, terkait pembelian tembakau petani pada musim tanam tembakau tahun ini.
Ketua Komisi B DPRD Pamekasan Hosnan Achmadi Selasa menjelaskan, koordinasi itu dilakukan, karena perusahaan itu telah menyakahi komitmen awal dengan pemkab.
"Sebelum musim tanam, perusahaan ini berjanji akan membeli tembakau petani. Akan tetapi hingga musim panen tiba, belum juga melakukan pembelian," kata Hosnan Achmadi menjelaskan.
Padahal, kata Hosnan, perusahaan rokok lainnya, seperti Sampoerna, Djarum dan Bentoel sudah melakukan pembelian sejak pertengahan Agustus lalu.
Selain karena menyalahi komitmen, menurut Hosnan Achmadi, dewan akan memanggil perwakilan perusahaan itu, atas keluhan para petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Pamekasan (APTP).
"Beberapa waktu lalu, pengurus APTP datang ke dewan mempertanyakan komitmen Gudang Garam yang tidak melakukan pembelian pada musim tanam tahun," katanya menjelaskan.
Hosnan menyatakan, perhatian asosiasi petani itu memang sangat beralasan mengingat, PT Gudang Garam sendiri sampai saat ini masih menjual rokoknya wilayah Pamekasan.
Para petani beranggapan, jika perusahaan itu tidak mau membeli tembakau Pamekasan dan Madura pada umumnya, sedangkan rokok dari perusahaan itu tetap beredar di Pamekasan, menurut anggapan petani, sudah terjadi "ketidak adilan" dari sisi peredaran ekonomi.
Bahkan, sambung politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini, perwakilan para petani itu sempat menyampaikan ancaman akan menyetop peredaran rokok Gudang Garam di Pamekasan, jika tetap tidak mau melakukan pembelian.
"Akan tetapi rencana itu kami larang. Dan kami berisiatif untuk melakukan koordinasi dengan perwakilan perusahaan itu yang ada di Kabupaten Pamekasan ini," terang Hosnan Achmadi.
Menurut Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pamekasan Fathorrahman, PT Gudang Garam tidak melakukan pembelian dengan alasan karena harga tembakau saat ini terlalu mahal.
"Kami sempat mempertanyakan secara langsung ke orangnya PT Gudang Garam yang ada di Pamekasan dan jawabannya seperti itu," kata Fathorrahman.
Akan tetapi, menurut dia, alasan yang disampaikan perusahaan rokok terbesar di Jawa Timur itu, bukan alasan yang tepat, karena buktinya, di luar Madura, PT Gudang Garam tetap melakukan pembelian tembakau dengan harga yang cukup tinggi.
Dibanding musim panen tahun lalu, harga tembakau di tingkat pabrikan yang berlaku di Pamekasan, Madura pada musim panen tembakau tahun ini memang tergolong tinggi, yakni antara Rp19 ribu hingga Rp45 ribu, bergantung pada kualitas tembakau, bahkan ada sebagian tembakau petani yang terjual hingga Rp50 ribu perkilogram.
"Tapi yang harga Rp45 ribu perkilogram itu yang sangat bagus dan sangat sedikit. Rata-rata antara Rp30 hingga Rp40 ribu," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan Bambang Edy Suprapto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011