Jakarta - Kapal Perang Republik Indonesia Sultan Iskandar Muda berangkat menuju Lebanon untuk bergabung dalam Satgas Maritim Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (Maritime Task Force/MTF-UNIFIL).
Keberangkatan kapal perang bernomor lambung 367 itu, dilepas oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Selasa.
Sebelumnya Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan keberangkatan KRI Sultan Iskandar Muda menandai ketiga kalinya peran Indonesia dalam Satgas Maritim Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL).
"Sebelumnya, TNI telah mengirimkan KRI Diponegoro-365 dan KRI Frans Kasiepo-368 ke Lebanon untuk mengemban misi perdamaian PBB di sana," katanya.
Dalam mengemban misinya di Lebanon, KRI Sultan Iskandar Muda diberi sandi Kontingen Garuda XXVIII-C dan akan melaksanakan tugasnya selama sekitar enam bulan.
Satgas Maritim UNIFIL dibentuk sesuai Resolusi Dewan Keamanan PBB No 1701 tentang Misi Perdamaian di Lebanon Selatan.
Saat ini Satgas Maritim UNIFIL dipimpin Brazil dengan komandannya Laksamana Muda Luiz Henrique Caroli.
Tercatat sekitar 15 negara yang bergabung dalam satgas tersebut yakni Bangladesh, Belgia, Brazil, Bulgaria, Denmark, Prancis, Jerman, Yunani, Indonesia, Italia, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swedia and Turki.
Dari beberapa negara itu Bangladesh mengerahkan dua kapal perang, Jerman tiga kapal perang, Yunani, Indonesia dan Turki masing-masing satu kapal perang.
Tugas Satgas Maritim UNIFIL selain menjaga wilayah perairan Lebanon salah satunya dari penyelundupan senjata, juga memberikan pelatihan bagi angkatan laut Lebanon untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalismenya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011