Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bangkalan Mohni meminta semua pihak mengoptimalkan peran dan rutin datang ke pos pelayanan terpadu (posyandu) sebagai upaya mendeteksi dini berbagai jenis penyakit, termasuk mencegah stunting.

"Ini perlu menjadi perhatian orang tua dan semua pihak untuk melihat tumbuh kembang anak, apakah sesuai dengan perkembangan usia dan berat badan, sekaligus mengetahui pemenuhan gizi anak selama 1.000 hari pertama kehidupan," katanya pada acara 'Gerakan Bulan Peduli Posyandu' di Balai Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan, Jawa Timur, Jumat.

Karena itu, Mohni mengajak semua elemen masyarakat khususnya ibu rumah tangga untuk rutin ke Posyandu.

Saat ini pemerintah terus berupaya menekan angka stunting. Akan tetapi di sisi lain sebagian orang tua enggan memeriksakan kondisi gizi anaknya.

Padahal, sangat penting pemantauan serta peran orang tua memperhatikan masa keemasan anak.

"Fungsi posyandu ini untuk memberikan imunisasi pada anak dan juga melihat grafik tumbuh kembang anak. Jika dirasa kurang atau tidak cocok, akan diberikan makanan atau vitamin tambahan," katanya.

Maka dari itu pihaknya meminta masyarakat untuk tidak menunda datang ke posyandu, apalagi lalai memeriksakan kesehatan anak-anak mereka ke posyandu.

Beberapa indikator keberhasilan bidang kesehatan, menurut Plt. Bupati Mohni, adalah menekan angka gizi buruk, rendahnya angka kematian ibu dan anak serta menurunkan angka stunting.

"Dan stunting ini secara fisik bisa terlihat dari usia pertumbuhan anak balita serta pertumbuhan otak," katanya.

Dalam kesempatan itu, Mohni juga meminta para kader posyandu Bangkalan proaktif dalam mencegah peningkatan kasus stunting dengan cara selalu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi dalam keluarga.

"Karena itu, melalui kader posyandu yang ada di Bangkalan ini mari kita tingkatkan sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat yang kesadaran-nya rendah ke depan bisa menjadi lebih baik lagi, terutama yang jarang ke posyandu agar aktif datang," katanya.

Kasus balita stunting di Kabupaten Bangkalan terdata sebanyak 1.931 balita atau 28,2 persen dengan jumlah keluarga berisiko stunting mencapai 10.940 keluarga.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023