Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali melaksanakan program "Bupati Ngantor di Desa" (Bunga Desa) di desa kawasan perkebunan yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara XII untuk mengoptimalkan berbagai pelayanan publik.
"Berbagai layanan ini kami gelar selama dua hari. Harapannya, berbagai persoalan mendasar, seperti pembuatan KTP, KK, akte dan lain sebagainya bisa tuntas," ujarnya di Banyuwangi, Kamis.
Program Bunga Desa kali ini dilaksanakan di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, yang lokasinya berada di ujung selatan Banyuwangi.
Kawasan di desa ini sebagian besar berada wilayah perkebunan, dan untuk menuju pusat desa tersebut dibutuhkan waktu tak kurang dari 2 jam dari pusat Kota Banyuwangi.
"Dengan keterbatasan ini, kami menggelar Bunga Desa di sini. Tidak lain ini bertujuan untuk mengoptimalkan berbagai pelayanan publik di kawasan ini," ucapnya.
Bersama sejumlah SKPD terkait, Ipuk menggelar berbagai pelayanan untuk mempermudah masyarakat di dua desa tersebut, mulai pengurusan administrasi kependudukan, Nomor Induk Berusaha, PBB dan lain sebagainya.
Bagi warga Desa Sarongan dan Kandangan yang ingin mengurus administrasi, harus datang ke kantor kecamatan yang bisa memakan lebih dari satu jam perjalanan. Lebih-lebih untuk kawasan yang berada di pedalaman.
Bupati Ipuk juga meninjau fasilitas layanan kesehatan di wilayah perkebunan yang letaknya sekitar 1,5 jam dari pusat desa.
Ipuk harus melewati perkebunan tebu dan menembus kawasan hutan produksi dengan melewati tiga sungai. Jalan yang dilalui masih jalan dengan kontur bebatuan.
"Kami cek layanan kesehatan apa yang tersedia di sini dan yang bisa kami bantu sarprasnya. Karena ini kan kawasan perkebunan juga. Tinjau balita stunting, dan ternyata balita tersebut ada masalah dengan tumbuh kembangnya. Kami akan rujuk ke RSUD Genteng. Juga meninjau pasien yang terkena kanker, sudah kami bujuk keluarganya tadi, akhirnya dalam waktu dekat mereka bersedia dirujuk Surabaya," kata Ipuk.
Selain optimalisasi sejumlah pelayanan publik tersebut, Bupati Ngantor di Desa itu juga menjalankan sejumlah program.
Di antaranya melakukan peninjauan terhadap sejumlah infrastruktur publik seperti halnya jalan dan jembatan, pemantauan terhadap program- program pendidikan, fasilitas dan layanan kesehatan hingga menyalurkan berbagai bantuan ekonomi.
"Kami ingin belanja masalah di desa untuk segera dituntaskan. Jika bisa segera dituntaskan, maka akan kita tuntaskan secara langsung. Jika harus membutuhkan perencanaan khusus, kami akan segera mempersiapkan," katanya.
Program itu disambut antusias, seperti disampaikan salah seorang warga Desa Kandangan Hestiowati yang sedang menguruskan Kartu Identitas Anak (KIAI) untuk putrinya.
"Saya bersyukur bisa mengurus langsung kebutuhan administrasi kependudukan dengan mudah. Biasanya, kami mengurus surat-surat itu lewat calo," ujarnya di halaman SMP PGRI 3 Pesanggaran yang menjadi pusat pelayanan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Berbagai layanan ini kami gelar selama dua hari. Harapannya, berbagai persoalan mendasar, seperti pembuatan KTP, KK, akte dan lain sebagainya bisa tuntas," ujarnya di Banyuwangi, Kamis.
Program Bunga Desa kali ini dilaksanakan di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, yang lokasinya berada di ujung selatan Banyuwangi.
Kawasan di desa ini sebagian besar berada wilayah perkebunan, dan untuk menuju pusat desa tersebut dibutuhkan waktu tak kurang dari 2 jam dari pusat Kota Banyuwangi.
"Dengan keterbatasan ini, kami menggelar Bunga Desa di sini. Tidak lain ini bertujuan untuk mengoptimalkan berbagai pelayanan publik di kawasan ini," ucapnya.
Bersama sejumlah SKPD terkait, Ipuk menggelar berbagai pelayanan untuk mempermudah masyarakat di dua desa tersebut, mulai pengurusan administrasi kependudukan, Nomor Induk Berusaha, PBB dan lain sebagainya.
Bagi warga Desa Sarongan dan Kandangan yang ingin mengurus administrasi, harus datang ke kantor kecamatan yang bisa memakan lebih dari satu jam perjalanan. Lebih-lebih untuk kawasan yang berada di pedalaman.
Bupati Ipuk juga meninjau fasilitas layanan kesehatan di wilayah perkebunan yang letaknya sekitar 1,5 jam dari pusat desa.
Ipuk harus melewati perkebunan tebu dan menembus kawasan hutan produksi dengan melewati tiga sungai. Jalan yang dilalui masih jalan dengan kontur bebatuan.
"Kami cek layanan kesehatan apa yang tersedia di sini dan yang bisa kami bantu sarprasnya. Karena ini kan kawasan perkebunan juga. Tinjau balita stunting, dan ternyata balita tersebut ada masalah dengan tumbuh kembangnya. Kami akan rujuk ke RSUD Genteng. Juga meninjau pasien yang terkena kanker, sudah kami bujuk keluarganya tadi, akhirnya dalam waktu dekat mereka bersedia dirujuk Surabaya," kata Ipuk.
Selain optimalisasi sejumlah pelayanan publik tersebut, Bupati Ngantor di Desa itu juga menjalankan sejumlah program.
Di antaranya melakukan peninjauan terhadap sejumlah infrastruktur publik seperti halnya jalan dan jembatan, pemantauan terhadap program- program pendidikan, fasilitas dan layanan kesehatan hingga menyalurkan berbagai bantuan ekonomi.
"Kami ingin belanja masalah di desa untuk segera dituntaskan. Jika bisa segera dituntaskan, maka akan kita tuntaskan secara langsung. Jika harus membutuhkan perencanaan khusus, kami akan segera mempersiapkan," katanya.
Program itu disambut antusias, seperti disampaikan salah seorang warga Desa Kandangan Hestiowati yang sedang menguruskan Kartu Identitas Anak (KIAI) untuk putrinya.
"Saya bersyukur bisa mengurus langsung kebutuhan administrasi kependudukan dengan mudah. Biasanya, kami mengurus surat-surat itu lewat calo," ujarnya di halaman SMP PGRI 3 Pesanggaran yang menjadi pusat pelayanan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023