Pemerintah Kabupaten Bangkalan menggerakkan semua kelompok tani di wilayah itu untuk menyukseskan sensus pertanian yang akan digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di wilayah setempat.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DPTPHP) Pemkab Bangkalan Puguh Santoso di Bangkalan, Senin, kegiatan sensus pertanian itu untuk mendapatkan data akurat seputar ekonomi pertanian masyarakat di wilayah itu.
"Dan melalui kegiatan ini nantinya akan menjadi pijakan bagi pemerintah untuk menetapkan dan mengembangkan program serta perumusan kebijakan di sektor pertanian," katanya.
Di samping itu, sambung dia, melalui sensus itu, diharapkan akan dapat mendukung terwujudnya kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani di Kabupaten Bangkalan.
Puguh menyampaikan pada sensus pertanian tahun 2023 ini, petugas pertanian akan dilengkapi dengan tanda pengenal dan surat tugas.
"Jadi mari kita sambut petugas yang datang dengan sejuk dan ramah, sehingga data yang didapatkan dari sensus pertanian dapat akurat dan bermanfaat bagi kita semuanya," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan sensus Pertanian 2023 di seluruh Indonesia mulai 1 Juli hingga 31 Juli 2023.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan data struktur pertanian, terutama untuk unit-unit administrasi terkecil, menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolak ukur statistik pertanian saat ini dan menyediakan kerangka sampel untuk survei pertanian.
Sementara itu, berdasarkan rilis BPS struktur perekonomian di Kabupaten Bangkalan pada tahun 2022 masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 24,07 persen, diikuti pertambangan dan penggalian sebesar 19,25 persen.
Sumber pertumbuhan ekonomi di kabupaten ini didominasi oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 1,20 persen, diikuti Konstruksi sebesar 0,98 persen, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 0,64 persen, Transportasi dan Pergudangan sebesar 0,32 persen, serta Industri Pengolahan sebesar 0,25 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DPTPHP) Pemkab Bangkalan Puguh Santoso di Bangkalan, Senin, kegiatan sensus pertanian itu untuk mendapatkan data akurat seputar ekonomi pertanian masyarakat di wilayah itu.
"Dan melalui kegiatan ini nantinya akan menjadi pijakan bagi pemerintah untuk menetapkan dan mengembangkan program serta perumusan kebijakan di sektor pertanian," katanya.
Di samping itu, sambung dia, melalui sensus itu, diharapkan akan dapat mendukung terwujudnya kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani di Kabupaten Bangkalan.
Puguh menyampaikan pada sensus pertanian tahun 2023 ini, petugas pertanian akan dilengkapi dengan tanda pengenal dan surat tugas.
"Jadi mari kita sambut petugas yang datang dengan sejuk dan ramah, sehingga data yang didapatkan dari sensus pertanian dapat akurat dan bermanfaat bagi kita semuanya," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan sensus Pertanian 2023 di seluruh Indonesia mulai 1 Juli hingga 31 Juli 2023.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan data struktur pertanian, terutama untuk unit-unit administrasi terkecil, menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolak ukur statistik pertanian saat ini dan menyediakan kerangka sampel untuk survei pertanian.
Sementara itu, berdasarkan rilis BPS struktur perekonomian di Kabupaten Bangkalan pada tahun 2022 masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 24,07 persen, diikuti pertambangan dan penggalian sebesar 19,25 persen.
Sumber pertumbuhan ekonomi di kabupaten ini didominasi oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 1,20 persen, diikuti Konstruksi sebesar 0,98 persen, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 0,64 persen, Transportasi dan Pergudangan sebesar 0,32 persen, serta Industri Pengolahan sebesar 0,25 persen.
Editor : Fiqih Arfani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023