Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar siap berkolaborasi bersama pimpinan daerah dalam mewujudkan iklim ketenagakerjaan yang sehat bagi pelaku usaha dan industri di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
 
Hal itu disampaikan dalam "Forum Dialog Multipihak Tantangan Ketenagakerjaan Kita, Keluhan Terkait Izin Usaha, Permodalan UMKM hingga Adaptasi Pasar Digital" yang digelar di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Senin.
 
"Tentunya jika problematika ketenagakerjaan ini bisa teratasi maka dapat menekan angka pengangguran, mewujudkan ekonomi yang sehat, dan kemakmuran rakyat," kata Muhaimin.
 
Ia mengaku sengaja menggelar kegiatan itu, khususnya di Sidoarjo untuk mendorong dan mengatasi problematika ketenagakerjaan dalam mewujudkan kesejahteraan, kemakmuran, dan ekonomi daerah.
 
Cak Imin, sapaan akrabnya, mengatakan kepemimpinan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor dapat mewujudkan hal tersebut.

Ia juga menegaskan siap mendukung penuh melalui perannya di pemerintahan pusat dan lintas sektoral.
 
"Saya berharap Gus Muhdlor ini menjadi bupati sukses, saya akan mendukung penuh. Baik keluhan pengusaha dan suasana yang tidak kondusif akan saya atasi dengan Gus Muhdlor," katanya.
 
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyampaikan tingkat pengangguran di Sidoarjo saat ini mengalami penurunan pascapandemi COVID-19. Sebelumnya tahun 2021 angka pengangguran di Sidoarjo mencapai 10,87 persen dan sekarang turun menjadi 8,1 persen.
 
Hal itu menjadi perhatian dengan berbagai program yang digalakkan untuk menekan angka tersebut mulai dari program permodalan bantuan stimulus untuk UMKM hingga kartu usaha perempuan mandiri.
 
"Banyak program kami lakukan untuk menekan angka pengangguran. Namun kami perlu bangga bahwa UMKM di Sidoarjo ini menjadi penyumbang eksportir terbanyak dari 8 provinsi yang bekerja sama dengan 'Export Center' Surabaya," kata Gus Muhdlor.
 
Ia mengatakan dari 1.000 UMKM yang bersinergi dengan "Export Center" Surabaya 300 di antaranya berasal dari UMKM Sidoarjo.

"Kami berharap angka itu menjadi dorongan terhadap pemerintah untuk terus mendorong UMKM naik kelas," katanya.
 
Sementara itu, perwakilan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sidoarjo Firman mengungkapkan bahwa angka pengangguran di Sidoarjo disebabkan dari urbanisasi warga di luar daerah yang tinggal di Sidoarjo.
 
"Ini adalah fakta bahwa angka pengangguran Sidoarjo juga disumbang dari urbanisasi warga yang bukan asli Sidoarjo," ucap Firman.
 
Selain Kadin, Chusnul Setianingsih perwakilan pelaku usaha disabilitas menyampaikan kendala dalam forum tersebut. Ia mengaku program "branding" serta bantuan modal pemerintah sangat diharapkan kelompoknya.
 
"Kami perlu jembatan promosi dan permodalan yang perlu disokong pemerintah. Ini adalah masalah utama kami," ungkapnya.
 
"Forum Dialog Multipihak Tantangan Ketenagakerjaan" itu dihadiri ratusan pelaku usaha, di antaranya BPC HIPMI Sidoarjo, Kadin Sidoarjo dan Jawa Timur, kelompok UMKM disabilitas, dan sejumlah perwakilan perusahaan ternama di Sidoarjo.
 
Acara tersebut dihadiri anggota Komisi VII DPR RI Gus Syaikhul Islam, Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah, Stafsus Kemenaker Dita Indah Sari, pengurus Apindo Jatim, Apindo Sidoarjo, BPC Hipmi Sidoarjo, Kadin Sidoarjo,  perwakilan pengusaha disabilitas,  perwakilan industri, besar, menengah, dan kecil.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023