Realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Jawa Timur mencapai 27,1 persen year on year (YoY) atau setara Rp30 triliun, menurut data sepanjang triwulan I tahun 2023.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menginformasikan capaian berdasarkan data yang telah diumumkan Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadi itu di atas realisasi nasional yang tercatat 16,5 persen.
"Alhamdulillah, pertumbuhan realisasi investasi Jatim konsisten di atas nasional," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Senin.
Gubernur Khofifah memaparkan realisasi investasi triwulan I/2023 sebesar Rp30 triliun terdiri dari PMA yang mencapai Rp14,5 triliun atau tumbuh 76,8 persen dibanding triwulan I/2022 sebesar Rp8,2 triliun.
Sedangkan realisasi PMDN pada triwulan I/2023 tercatat Rp15,5 triliun dibanding triwulan I/2022 sebesar Rp15,4 triliun.
Kontributor tertinggi realisasi investasi secara total PMA dan PMDN adalah sektor pertambangan sebesar 16,5 persen, industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya (13,8 persen), transportasi, gudang dan telekomunikasi (11,1 persen), industri kimia dan farmasi (10,5 persen), serta perumahan, kawasan, industri dan perkantoran (9,4 persen).
Lokasi penyumbang terbesar meliputi Kabupaten Gresik sebesar 36,0 persen, Kota Surabaya (20,5 persen), Kabupaten Sidoarjo (10,1 persen), Kabupaten Pasuruan (8,4 persen) dan Kabupaten Tuban (4,4 persen).
Berdasarkan negara asal, realisasi PMA didominasi oleh investasi dari Amerika Serikat sebesar 37,8 persen, Jepang (24,0 persen), Singapura (8,3 persen), Hong Kong dan China (6,5 persen), serta Belanda (6,3 persen).
Proporsi antara PMA dan PMDN dalam realisasi investasi Jatim triwulan I/2023 berturut-turut 48,3 persen dan 51,7 persen. Setara dengan Rp14,5 triliun realisasi PMA dan Rp15,5 triliun realisasi PMDN.
Gubernur Khofifah menilai tingginya kontribusi realisasi PMA secara linear menunjukkan tingginya kepercayaan investor asing terhadap potensi Jatim di masa pemulihan pascapandemi COVID-19.
"Selain itu, keberhasilan menjaga kepercayaan investor asing terhadap Jatim juga merupakan buah manis dari kerja keras Pemprov Jatim dalam melakukan pengelolaan investasi. Salah satunya pelayanan pra dan pasca perizinan yang terintegrasi secara digital dan komprehensif," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menginformasikan capaian berdasarkan data yang telah diumumkan Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadi itu di atas realisasi nasional yang tercatat 16,5 persen.
"Alhamdulillah, pertumbuhan realisasi investasi Jatim konsisten di atas nasional," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Senin.
Gubernur Khofifah memaparkan realisasi investasi triwulan I/2023 sebesar Rp30 triliun terdiri dari PMA yang mencapai Rp14,5 triliun atau tumbuh 76,8 persen dibanding triwulan I/2022 sebesar Rp8,2 triliun.
Sedangkan realisasi PMDN pada triwulan I/2023 tercatat Rp15,5 triliun dibanding triwulan I/2022 sebesar Rp15,4 triliun.
Kontributor tertinggi realisasi investasi secara total PMA dan PMDN adalah sektor pertambangan sebesar 16,5 persen, industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya (13,8 persen), transportasi, gudang dan telekomunikasi (11,1 persen), industri kimia dan farmasi (10,5 persen), serta perumahan, kawasan, industri dan perkantoran (9,4 persen).
Lokasi penyumbang terbesar meliputi Kabupaten Gresik sebesar 36,0 persen, Kota Surabaya (20,5 persen), Kabupaten Sidoarjo (10,1 persen), Kabupaten Pasuruan (8,4 persen) dan Kabupaten Tuban (4,4 persen).
Berdasarkan negara asal, realisasi PMA didominasi oleh investasi dari Amerika Serikat sebesar 37,8 persen, Jepang (24,0 persen), Singapura (8,3 persen), Hong Kong dan China (6,5 persen), serta Belanda (6,3 persen).
Proporsi antara PMA dan PMDN dalam realisasi investasi Jatim triwulan I/2023 berturut-turut 48,3 persen dan 51,7 persen. Setara dengan Rp14,5 triliun realisasi PMA dan Rp15,5 triliun realisasi PMDN.
Gubernur Khofifah menilai tingginya kontribusi realisasi PMA secara linear menunjukkan tingginya kepercayaan investor asing terhadap potensi Jatim di masa pemulihan pascapandemi COVID-19.
"Selain itu, keberhasilan menjaga kepercayaan investor asing terhadap Jatim juga merupakan buah manis dari kerja keras Pemprov Jatim dalam melakukan pengelolaan investasi. Salah satunya pelayanan pra dan pasca perizinan yang terintegrasi secara digital dan komprehensif," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023