Sejumlah petinggi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim melakukan aksi pembelian saham perusahaannya, usai emiten BJTM itu melakukan aksi penjualan.
Tercatat keseluruhan transaksi saham, termasuk remunerasi variabel dalam bentuk saham Bank Jatim mencapai 2.720.100 lembar atau senilai Rp 1.768.065.000.
"Pembelian saham seperti ini merupakan bentuk sense of belonging serta optimisme manajemen terhadap kinerja perusahaan ke depan," kata Direktur Utama Bank Jatim Busrul Imam melalui keterangan resmi, Kamis.
Tujuan aksi beli saham ini adalah untuk investasi jangka panjang dengan status kepemilikan saham langsung dan sekaligus sebagai bentuk rasa kepercayaan manajemen terhadap kinerja perusahaan.
Busrul Imam diketahui melakukan pembelian 540.000 lembar saham Bank Jatim. Jumlah itu membuatnya memegang sebanyak 2.958.900 lembar saham "bank plat merah" itu.
Tak hanya Busrul Imam saja, sejumlah petinggi Bank Jatim juga melakukan hal serupa. Setidaknya ada empat nama lain yang melakukan pembelian saham, yakni Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah R. Arief Wicaksono, Direktur Keuangan, Treasury, dan Global Services Edi Masrianto, Direktur Manajemen Risiko Eko Susetyono, serta Direktur Kepatuhan Tonny Prasetyo.
Diketahui, Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah R. Arief Wicaksono menambah jumlah sahamnya menjadi 728.200 lembar, seusai membeli sebanyak 317.000 lembar saham Bank Jatim.
Direktur Keuangan, Treasury, dan Global Services Edi Masrianto melakukan pembelian 100.000 lembar saham. Hal itu membuatnya menggenggam total 327.600 lembar saham bank beremiten BJTM tersebut.
Kemudian, Direktur Manajemen Risiko Eko Susetyono membeli 100.000 lembar saham Bank Jatim, sehingga total saham miliknya sebesar 124.000 lembar.
Terakhir ada nama Direktur Kepatuhan Tonny Prasetyo yang juga ikut membeli saham Bank Jatim.
Tercatat Tonny melakukan transaksi pembelian sebesar 100.000 lembar saham. Kepemilikan saham BJTM miliknya saat ini mencapai 1.067.400 lembar saham.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Tercatat keseluruhan transaksi saham, termasuk remunerasi variabel dalam bentuk saham Bank Jatim mencapai 2.720.100 lembar atau senilai Rp 1.768.065.000.
"Pembelian saham seperti ini merupakan bentuk sense of belonging serta optimisme manajemen terhadap kinerja perusahaan ke depan," kata Direktur Utama Bank Jatim Busrul Imam melalui keterangan resmi, Kamis.
Tujuan aksi beli saham ini adalah untuk investasi jangka panjang dengan status kepemilikan saham langsung dan sekaligus sebagai bentuk rasa kepercayaan manajemen terhadap kinerja perusahaan.
Busrul Imam diketahui melakukan pembelian 540.000 lembar saham Bank Jatim. Jumlah itu membuatnya memegang sebanyak 2.958.900 lembar saham "bank plat merah" itu.
Tak hanya Busrul Imam saja, sejumlah petinggi Bank Jatim juga melakukan hal serupa. Setidaknya ada empat nama lain yang melakukan pembelian saham, yakni Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah R. Arief Wicaksono, Direktur Keuangan, Treasury, dan Global Services Edi Masrianto, Direktur Manajemen Risiko Eko Susetyono, serta Direktur Kepatuhan Tonny Prasetyo.
Diketahui, Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah R. Arief Wicaksono menambah jumlah sahamnya menjadi 728.200 lembar, seusai membeli sebanyak 317.000 lembar saham Bank Jatim.
Direktur Keuangan, Treasury, dan Global Services Edi Masrianto melakukan pembelian 100.000 lembar saham. Hal itu membuatnya menggenggam total 327.600 lembar saham bank beremiten BJTM tersebut.
Kemudian, Direktur Manajemen Risiko Eko Susetyono membeli 100.000 lembar saham Bank Jatim, sehingga total saham miliknya sebesar 124.000 lembar.
Terakhir ada nama Direktur Kepatuhan Tonny Prasetyo yang juga ikut membeli saham Bank Jatim.
Tercatat Tonny melakukan transaksi pembelian sebesar 100.000 lembar saham. Kepemilikan saham BJTM miliknya saat ini mencapai 1.067.400 lembar saham.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023