DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya dalam menghadapi Pemilu 2024 akan selalu siap dengan sistem proporsional terbuka maupun tertutup. 

Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Hadrean Renanda dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Kamis, mengatakan,  PDIP sebagai partai kader telah mempersiapkan kadernya, utamanya melalui sekolah partai.

"Ini partai kader, yang sudah mempersiapkan kadernya, sudah melalui sekolah partai untuk dicalonkan di daerah pemilihannya masing-masing. Bukan kader yang muncul tiba-tiba, dicalonkan, belum memiliki kapabilitas kemampuan untuk tarung dalam Pemilu," katanya.

Hal itu juga telah disampaikan Hadrean Renanda saat menjadi narasumber dalam Talkshow Rumah Demokrasi "Mungkinkah Pemilu 2024 Proporsional Tertutup" oleh TVRI belum lama ini.

Hadrean menilai, sistem Pemilu proporsional tertutup akan menguatkan posisi partai terhadap calon anggota legislatif (caleg). Terlebih bisa menghindari dari caleg pragmatis yang berpotensi mengesampingkan partai saat telah menduduki jabatan.

"Jadi kami itu menghindari dari orang-orang, atau petualang politik pragmatis, untuk mengambil jabatan tertentu. Karena mungkin mereka merasa lebih besar dari partai ketika sudah jadi," ujarnya.

Dikatakan Hadrean, saat Pemilu diselenggarakan dengan proporsional tertutup, maka partai akan lebih selektif memilih anggota legislatif nantinya. Sebagai contoh, akan dinilai berdasarkan sepak terjangnya, kinerjanya, dan loyalitas kepada partai.

Baca juga: PDIP Surabaya: Pertemuan tiga tokoh bangsa digerakkan visi kerakyatan

Kendati demikian, Hadrean mengatakan pihaknya siap bertarung dengan sistem pemilu proporsional terbuka maupun tertutup. "Jika ditetapkan terbuka, kami bertarung terbuka. Jika tertutup, kami juga bertarung tertutup. Saya kira PDI Perjuangan siap dimanapun," katanya.

Disinggung soal persiapan PDIP Surabaya untuk Pemilu 2024 mendatang, Hadrean menyebut caleg dari PDIP Surabaya harus menempuh proses kaderisasi partai baik kader baru maupun yang telah malang melintang.

"Meskipun baru di PDI Perjuangan, meskipun lama, mereka harus melalui kaderisasi," ucapnya.

Hadrean menyebut proses kaderisasi sangatlah penting bagi caleg agar bisa lebih mengenal gagasan, perjuangan, visi, serta misi PDIP.

"Sehingga ketika mereka terpilih, sesuai dengan visi dan haluan dari PDI Perjuangan. Kader-kader kalau turun ke masyarakat pun membawa visi misi PDI Perjuangan,' katanya.

Sebagai partai kader, kata Hadrean, jika Pemilu diselenggarakan dengan proporsional tertutup tidak akan menggoyahkan PDIP karena yang menjadi kader PDIP sejatinya telah disiapkan sebagai kader.

"Justru ini menguntungkan partai, menghindari petualang-petualang politik dengan uang banyak, dengan popularitas, tiba-tiba terpilih jadi," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023