Pemerintah Kabupaten Sidoarjo membantu bedah rumah salah satu milik warga kurang mampu di Desa Tambak Kalisogo, Kecamatan Jabon senilai Rp20 juta.
Wakil Bupati Sidoarjo Subandi memberikan secara simbolis bantuan bedah rumah milik Ponisri tersebut melalui anggaran Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo.
"Kami hari ini meninjau lokasi. Nanti segera disikapi dan ditindaklanjuti karena kondisinya sangat memprihatinkan. Kami akan memberikan bantuan bedah rumah senilai Rp20 juta," katanya di sela penyerahan simbolis bantuan tersebut, Selasa.
Ia juga berpesan kepada pihak desa supaya dalam pembangunan rumah milik Ponisri bisa dibantu secara gotong royong. Sehingga, anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah benar-benar bisa terealisasi sesuai yang dibutuhkan.
"Selain bantuan bedah rumah, kami akan memberikan bantuan BPJS kesehatan, makan dua kali dalam sehari dan menindaklanjuti pendidikan Abdul Majid anak Ponisri yang tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena terhimpit ekonomi," tuturnya.
Terkait bantuan pendidikan, Subandi meminta untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo apakah itu lewat kejar paket atau yang lainnya.
"Kami akan tanya anak ini lulusannya apa, kalau tidak sekolah tentunya harus kami sekolahkan. Misal kalau anak ini lulus SD nanti kami ikutkan paket A, kalau SMP paket B," ujarnya.
Sementara itu, Ponisri mengaku telah tinggal di rumah itu selama 3 tahun terakhir dengan Abdul Majid anaknya. Ponisri juga menceritakan jika dirinya telah ditinggal oleh suaminya sejak 13 tahun lalu tanpa ada kabar yang jelas.
"Sampai saat ini saya belum mempunyai BPJS kesehatan dan surat keterangan tidak mampu. Untuk berobat dari penghasilan anak saya yang bekerja serabutan dan hasilnya tidak menentu itu," katanya.
Kepala Desa Tambak Kalisogo, Sugeng membenarkan jika pihaknya jarang melakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi Ponisri. Selama ini dari warga tidak ada keluhan.
Sedangkan untuk Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan surat kesehatan telah memberikan, namun Ponisri tidak pernah mempergunakannya untuk berobat.
Sedangkan untuk Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan surat kesehatan telah memberikan, namun Ponisri tidak pernah mempergunakannya untuk berobat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023