Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada jamaah haji Indonesia agar menjalankan ibadah di Tanah Suci dengan baik dan menjaga kesehatannya, sebab tidak semua memiliki kesempatan beribadah haji.
Pesan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat memantau rangkaian penyelenggaraan haji di Daerah Kerja (Daker) Madinah, Sabtu.
"Pokoknya ibadah yang baik, manfaatkan kesempatan yang langka ini, karena tidak semua umat Islam di Indonesia mendapatkan kesempatan," kata Muhadjir.
Hal itu bukan hanya karena masalah finansial, kata Muhadjir, tetapi juga kesempatan yang semakin sulit karena keterbatasan kuota.
Presiden, ujar Muhadjir, juga berpesan agar jamaah haji lanjut usia (lansia) untuk menjaga kesehatan dan meminta kepada semua pihak untuk memberikan perhatian khusus kepada mereka.
"Kita harus memberikan perhatian khusus untuk para jamaah yang tergolong sepuh dan saya mendukung serta apresiasi langkah Kemenag untuk melarang ada pendamping lansia," katanya.
Pasalnya, kebijakan pendamping lansia menciptakan ketidakadilan, karena pendamping itu mungkin sebetulnya jatah hajinya masih beberapa tahun lagi. Terpaksa diajukan karena untuk mendampingi dan itu akan menggeser jamaah yang mestinya lebih berhak.
"Kalau itu ditiadakan saya kira itu sangat bagus, hanya Kemenag harus menyiapkan tim petugas sesuai kebutuhan," kata Muhadjir agar jamaah lansia tetap mendapatkan pendampingan.
Langkah tersebut diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada para jamaah lansia, karena semakin ditunda keberangkatannya ke Tanah Suci akan semakin membebani.
"Saya cek yang lansia antre sudah 13 tahun, rata-rata di atas 10 tahun. Kasihan mereka kalau tidak diberi kesempatan untuk haji. Mumpung masih mungkin dengan segala fasilitas yang harus kita siapkan," katanya.
Muhadjir menilai untuk penyelenggaraan haji ke depan, kuota lansia tetap harus menjadi perhatian, karena mereka semakin uzur, sehingga semakin cepat diberi kesempatan, akan semakin baik.
"Saya dukung Gus Menteri Agama yang membuat kebijakan ini saya kira sangat ideal. Saya juga sudah diskusi dengan Dirjen Haji untuk tetap dipertahankan kebijakan melarang atau tidak memberikan kesempatan pendamping," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Pesan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat memantau rangkaian penyelenggaraan haji di Daerah Kerja (Daker) Madinah, Sabtu.
"Pokoknya ibadah yang baik, manfaatkan kesempatan yang langka ini, karena tidak semua umat Islam di Indonesia mendapatkan kesempatan," kata Muhadjir.
Hal itu bukan hanya karena masalah finansial, kata Muhadjir, tetapi juga kesempatan yang semakin sulit karena keterbatasan kuota.
Presiden, ujar Muhadjir, juga berpesan agar jamaah haji lanjut usia (lansia) untuk menjaga kesehatan dan meminta kepada semua pihak untuk memberikan perhatian khusus kepada mereka.
"Kita harus memberikan perhatian khusus untuk para jamaah yang tergolong sepuh dan saya mendukung serta apresiasi langkah Kemenag untuk melarang ada pendamping lansia," katanya.
Pasalnya, kebijakan pendamping lansia menciptakan ketidakadilan, karena pendamping itu mungkin sebetulnya jatah hajinya masih beberapa tahun lagi. Terpaksa diajukan karena untuk mendampingi dan itu akan menggeser jamaah yang mestinya lebih berhak.
"Kalau itu ditiadakan saya kira itu sangat bagus, hanya Kemenag harus menyiapkan tim petugas sesuai kebutuhan," kata Muhadjir agar jamaah lansia tetap mendapatkan pendampingan.
Langkah tersebut diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada para jamaah lansia, karena semakin ditunda keberangkatannya ke Tanah Suci akan semakin membebani.
"Saya cek yang lansia antre sudah 13 tahun, rata-rata di atas 10 tahun. Kasihan mereka kalau tidak diberi kesempatan untuk haji. Mumpung masih mungkin dengan segala fasilitas yang harus kita siapkan," katanya.
Muhadjir menilai untuk penyelenggaraan haji ke depan, kuota lansia tetap harus menjadi perhatian, karena mereka semakin uzur, sehingga semakin cepat diberi kesempatan, akan semakin baik.
"Saya dukung Gus Menteri Agama yang membuat kebijakan ini saya kira sangat ideal. Saya juga sudah diskusi dengan Dirjen Haji untuk tetap dipertahankan kebijakan melarang atau tidak memberikan kesempatan pendamping," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023