Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini mengajak 110 kader perempuan dari berbagai elemen di daerah itu lebih berperan aktif melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk menekan stunting di wilayah setempat.

Bertempat di Graha Among Tani, Agro Park Trenggalek, Jumat, para pegiat perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan diberi singkatan "Sepeda Keren" yang terlibat dalam rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari lahir Pancasila itu mencoba mengembalikan lagi pemahaman dasar tentang Pancasila.

Harapannya, semangat Hari Lahir Pancasila bisa memberikan spirit untuk menekan stunting dari berbagai sektor, mulai dari pendidikan hingga pendampingan di beberapa lintas sektor secara bergotong royong.

"Mengapa pendekatan pada penekanan stunting. Jadi kita lihat sendiri bahwa data terbaru Mei 2023, angka stunting Trenggalek ada di kisaran 6,7 persen. Ini menjadi indikator bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah dan seluruh kader-kader ini menuai keberhasilan. Namun harus tetap berkaca bahwa angka stunting masih ada sehingga gotong royong perlu ditingkatkan ke seluruh pemangku kepentingan," katanya di hadapan 110 kader "Sepeda Keren".

Menurut istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin itu, ada kelompok masyarakat yang masih bisa distimulasi untuk bisa memberi kontribusi juga dalam menekan stunting, terutama dalam mendampingi para keluarga di daerah itu agar mau menerapkan pola asuh yang baik bagi keluarga masing-masing.

Ditanya mengenai kendala, ia menyampaikan tentang kebiasaan di mana masyarakat memang merasa cukup dengan apa yang mereka dapatkan.

"Jadi meskipun diberikan pendidikan berdampingan tapi kalau mereka merasa itu bukan suatu masalah tentunya intervensi yang diberikan bisa sedikit terhambat," katanya.

Novita meyakinkan para kader "Sepeda Keren" bahwa hal itu bukan hambatan serius, namun sebaliknya stigma itu justru bisa menjadi tantangan seluruh kader untuk lebih termotivasi memberikan pendekatan kepada masyarakat terkait dengan penanganan stunting.

"Harapan saya dengan adanya komunikasi, 'Sepeda Keren' kan sudah dikukuhkan sejak 2019, peran kader ini sangat strategis sehingga dapat membantu kami di setiap desa untuk bisa mendampingi masyarakat memahami masakan bergizi dan enak untuk keluarga masing-masing," ujarnya.

Ia menekankan pentingnya para kader memberikan edukasi kepada masyarakat tentang makanan sehat guna mengatasi stunting.

"Hari ini saya membawa 100 Buku Resep Baduta dan Ibu Hamil yang merupakan karya cinta Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputri untuk dibagikan keseluruh kader sebagai pedoman gerakan resep masakan bergizi dan seimbang," tuturnya.
 
Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini menandantangani MoU terkait upaya penanganan stunting di wilayah masing-masing di sela forum sosialisasi penanganan stunting bersama 110 kader "Sepeda Keren" dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila di kompleks Agro Park, Trenggalek, Jumat (2/6/2023). ANTARA/HO-Prokopim Trenggalek

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Sunarto membenarkan sesuai dengan bulan timbang Februari 2023 angka stunting sudah 6,7 persen, sedangkan pada 2022 mencapai 7,9 persen.

Ia menambahkan upaya pemerintah daerah untuk menurunkan angka stunting dengan meningkatkan kualitas pelayanan.

"Kita tingkatkan daya pelayanan utamanya di tingkat para kader, sedangkan spesifik terhadap anak, mulai dari sebelum lahir. Calon pengantin kita siapkan, ibu hamil kita siapkan kemudian salah satunya sebelum hamil," kata mantan Direktur RSUD dr. Soedomo Trenggalek itu.

Salah satu upaya mencegah dan mengatasi stunting dengan mencegah perkawinan anak.

"Kemudian ketika lahir diberikan ASI eksklusif, kemudian makanan pendamping ASI secara tepat. Bagi yang sudah mengalami penurunan berat badan atau gangguan gizi, kita berikan makanan tambahan," katanya.

Dalam penanganan stunting tersebut Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengalokasikan anggaran Rp2,3 miliar untuk ibu hamil dan Rp3,5 miliar untuk anaknya.
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023