Founder dan CEO Yayasan UMKM Perempuan Perintis (UPRINTIS) Indonesia Novita Hardini menggelar workshop yang diikuti 100 kader perempuan "Sepeda Keren" (Sekolah Perempuan Anak Difabel dan kelompok Rentan) dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 2023.di Trenggalek, Kamis. 
 
Kegiatan itu difokuskan pada upaya pelibatan kaum hawa di Bumi Menak Sopal, sebutan lain Kabupaten Trenggalek, untuk berkontribusi dalam upaya pengentasan masalah stunting atau kekerdilan/gangguan pertumbuhan akibat gizi kronis di daerah setempat.
 
"Oleh karena itu, bersamaan dengan semangat memperingati Hari Lahir Pancasila ini kami pun mengajak kegotongroyongan berbagai pihak dalam membangun Trenggalek sebagaimana prinsip dan nilai dasar pancasila sebagai fundamental Negara Indonesia," kata Novita.
 
Tokoh UPRINTIS Indonesia yang juga Ketua Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek ini mengaku sadar betul bahwa perannya menjadi sangat strategis sebagai mitra pemerintah dalam menekan angka stunting, dan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Trenggalek. 
 
Lanjut dia, Pancasila adalah dasar negara yang menyatakan ketidaksetujuan terhadap ketidakadilan ekonomi yang berujung pada terciptanya kemiskinan. 
 
"Penekanan angka kemiskinan harus dilakukan dengan berbagai pendekatan intervensi di sektor pendidikan, dan pada sektor kesehatan. Masyarakat susah mengerti informasi tentang pendidikan kalo asupan yang dilihat, didengar dan di makan itu tidak bergizi untuk kesehatan tubuh. Tubuh yang sehat sudah pasti mengajak jiwa ikut sehat," ujarnya. 
 
Sejauh ini, Kabupaten Trenggalek tercatat meraih penghargaan sebagai Kabupaten Terbaik Nasional dalam Penanganan Stunting pada tahun 2019 hingga 2022. 
 
Data stunting Kabupaten Trenggalek 2018 tercatat 14 persen, 2019 sebesar 13,4 persen, 2020 sebesar 11,4 persen, 2021 sebesar 9,7 persen, 2021 sebesar 9,7 persen, 2022 sebesar 7,9 persen sementara bulan timbang Februari 2023 tercatat 6,7 persen. 
 
Di hadapan para kader perempuan program "Sepeda Keren" itu, tokoh perempuan nasional yang menjadi founder UPRINTIS Indonesia itu bicara gagasan besar Soekarno atau Bung Karno dalam melahirkan Pancasila. 
 
Menurut Novita, nama Pancasila disusun dari kata Panca dan Sila. 
 
"Panca artinya lima, sedangkan Sila artinya prinsip atau azas. Yang kemudian lima prinsip dasar inilah yang menjadi pedoman ideologi Nasional Indonesia," ujar istri Bupati Trenggalek Mohamad Nur Arifin tersebut.
 
"Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa, merupakan maha karya Bung Karno," katanya dia menambahkan.
 
Pancasila adalah titik keseimbangan antara ilmu dan amal, antara nasionalisme dan
internasionalisme, antara asas demokrasi dan musyawarah/mufakat, serta antara pembangunan serta keadilan sosial.
 
Sidang pertama BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 1945 di Gedung Chuo Sangi In yang kini dikenal dengan nama Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan Gedung Volksraad atau Perwakilan Rakyat.
 
Para anggota sidang BPUPKI membahas mengenai apa saja yang akan disepakati sebagai dasar negara setelah Indonesia Merdeka. Sidang berlangsung selama hampir 5 hari, dari tanggal 29 Mei hingga tanggal 1 Juni 1945. 
 
Belum juga nampak hasil keputusan yang menjadi titik terang apa yang harus menjadi dasar negara sebagai Bangsa Indonesia yang Merdeka.
 
Setelah melalui beberapa proses persidangan, rumusan Pancasila tersebut akhirnya berhasil dicantumkan dalam Mukadimah Undang-undang Dasar (UUD) 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 oleh Bung Karno
 
"Kemudian tanggal 1 Juni resmi ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yang kini turut serta menjadi peringatan hari besar yang dilaksanakan di berbagai instansi dengan upacara bendera maupun kegiatan-kegiatan pembangunan lainnya," tutur dia.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023