Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera membantu wilayah yang berpotensi menjadi Desa Devisa meskipun saat ini sudah ada 102 wilayah yang telah terdata, salah satunya desa yang akan menjadi pengekspor pertama anggrek di Indonesia.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa usai meninjau pameran produk pedesaan di Kampung Kreasi, Kamis, mengatakan meskipun Desa Devisa di Jawa Timur menjadi yang terbanyak di antara seluruh provinsi di Indonesia, pihaknya akan terus mendata dan melakukan identifikasi kembali untuk membantu desa-desa berpotensi.

"Melalui misi dagang ini, saya menugaskan Pak Budi Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa untuk saling melakukan identifikasi kembali di desa-desa mana yang punya potensi untuk dijadikan Desa Devisa," ujarnya.

Gubernur wanita pertama di Jawa Timur tersebut mencontohkan, seperti desa penghasil kopi dan coklat yang selama ini menjadi sektor terbesar penghasil Desa Devisa.

"Kopi itu potensi desa-desanya banyak, coklat potensi desa devisanya juga banyak, jadi masih ada dua sektor ini saja saat ini," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur Budi Sarwoto menambahkan, saat ini ada satu Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesMa) Singosari, Malang yang bisa berpotensi menjadi Desa Devisa melalui tanaman anggrek.

"Tadi disebutkan ada dua komoditas kopi dan coklat tapi sebetulnya sudah ada yang merintis untuk ekspor dan jadi eksportir pertama di Indonesia untuk anggrek jadi sedang proses, dua bulan lagi Insya Allah akan kami launching untuk ekspor perdana anggrek dari Indonesia yaitu di Jawa Timur," ujarnya.

Saat ini, menurut dia, Indonesia tidak pernah sama sekali mengekspor anggrek meskipun sebagai penghasil terbesar, oleh karena itu pihaknya akan segera membantu proses perizinan agar Jawa Timur menjadi pusat ekspor anggrek Nasional.

"Sudah banyak permintaan tapi masih terkendala perizinannya karena banyak sekali yang harus diurus, macam-macam dan Indonesia hingga saat ini belum pernah mengekspor anggrek, semoga dua bulan lagi bisa perdana ekspor anggrek," katanya.

Budi menjelaskan, anggrek Indonesia sangat disukai oleh negara asing, terlebih Thailand yang selama ini mendominasi ekspor tanaman tersebut juga telah melihat potensi dari Indonesia.

"Oleh karena itu jika Indonesia bisa ekspor anggrek yang pertama kali maka hasilnya akan luar biasa, karena Thailand sendiri juga ingin mendatangkan anggrek Indonesia, karena mereka sering pameran di Indonesia dan tahu kualitas anggrek Indonesia," tuturnya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023