Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya menyambut peringatan Hari Lahir Pancasila dengan memperkuat kebijakan kerakyatan.
"Tanggal 1 Juni 1945, di mana Bung Karno berpidato tanpa teks untuk pertama kali menguraikan tentang Pancasila, yang digali dari kearifan nilai-nilai masyarakat Indonesia," kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya Baktiono selaku inspektur saat upacara Hari Lahir Pancasila di halaman kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Kamis.
Ratusan kader PDI Perjuangan Kota Surabaya terlihat antusias mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila. Upacara, yang juga diikuti para pengurus PDIP, para calon legislatif, satgas, dan komunitas juang. Di antara peserta ada yang memakai baju adat istiadat dari berbagai daerah. Hal itu mencerminkan semangat keberagaman budaya nusantara.
Dalam sambutannya, Baktiono mengingatkan peringatan Hari Lahir Pancasila ditetapkan pada setiap 1 Juni oleh Presiden Jokowi melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.
Ia menekankan pentingnya memperkuat jiwa gotong royong, persatuan antara kader-kader PDIP Surabaya dengan warga masyarakat, serta memperkuat nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika di Kota Surabaya.
"Dengan gotong royong, kita membumikan nilai-nilai Pancasila melalui kerja-kerja nyata di masyarakat. Hadir di tengah-tengah rakyat dan berusaha menyelesaikan persoalan-persoalan rakyat," kata Baktiono.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Balai Kota Surabaya. Selaku Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi hadir dengan jajaran Forkompida dalam upacara yang dipimpin Wali Kota Eri Cahyadi.
"Selamat memperingati Hari Lahir Pancasila. Pancasila adalah dasar negara, falsafah bangsa, pandangan hidup bangsa atau way of life. Kita bertekad untuk terus membumikan Pancasila dalam praktik hidup keseharian," ujar Adi Sutarwijono, seusai upacara di Balai Kota Surabaya.
Adi yang menghadiri upacara dengan memakai pakaian adat Cak Surabaya mengatakan Pancasila pertama kali dicetuskan Bung Karno pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) 1 Juni 1945.
"Pancasila digali Bung Karno melalui permenungan yang mendalam. Bung Karno sebagai Bapak Bangsa mewariskan sesuatu yang sangat penting dan fundamental, yaitu nilai-nilai luhur, pandangan hidup, Pancasila, yang harus kita rawat dari generasi ke generasi," kata Adi.
Adi menyebut Pancasila terbukti mampu menjadi fondasi bagi bangsa Indonesia dalam melewati tantangan demi tantangan, seperti berbagai krisis termasuk pandemi COVID-19. Warga mengamalkan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dalam melewati beragam tantangan.
Dikatakannya, peringatan Hari Lahir Pancasila harus menjadi momentum untuk memperkuat kebijakan publik dengan nilai-nilai kerakyatan khas Pancasila. Kepemimpinan PDI Perjuangan di Kota Surabaya sejak era Bambang DH, Tri Rismaharini, Whisnu Sakti Buana, dan kini Eri Cahyadi-Armuji terus menerapkan kebijakan yang berbasis nilai-nilai kerakyatan.
"Di Surabaya, telah lama diterapkan pendidikan dan kesehatan gratis. Untuk warga miskin, ada distribusi makanan gratis tiap hari untuk warga kurang mampu. Lingkungan kita jaga agar terus berkelanjutan. Ekonomi rakyat kecil diberdayakan. Semuanya juga menjaga agar Surabaya terus menjadi kota multikultur yang ramah bagi semua," kata Adi.
"Kampung-kampung pun terus ditata sebagai wujud kehadiran negara dalam memastikan kenyamanan hidup warga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Tanggal 1 Juni 1945, di mana Bung Karno berpidato tanpa teks untuk pertama kali menguraikan tentang Pancasila, yang digali dari kearifan nilai-nilai masyarakat Indonesia," kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya Baktiono selaku inspektur saat upacara Hari Lahir Pancasila di halaman kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Kamis.
Ratusan kader PDI Perjuangan Kota Surabaya terlihat antusias mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila. Upacara, yang juga diikuti para pengurus PDIP, para calon legislatif, satgas, dan komunitas juang. Di antara peserta ada yang memakai baju adat istiadat dari berbagai daerah. Hal itu mencerminkan semangat keberagaman budaya nusantara.
Dalam sambutannya, Baktiono mengingatkan peringatan Hari Lahir Pancasila ditetapkan pada setiap 1 Juni oleh Presiden Jokowi melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.
Ia menekankan pentingnya memperkuat jiwa gotong royong, persatuan antara kader-kader PDIP Surabaya dengan warga masyarakat, serta memperkuat nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika di Kota Surabaya.
"Dengan gotong royong, kita membumikan nilai-nilai Pancasila melalui kerja-kerja nyata di masyarakat. Hadir di tengah-tengah rakyat dan berusaha menyelesaikan persoalan-persoalan rakyat," kata Baktiono.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Balai Kota Surabaya. Selaku Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi hadir dengan jajaran Forkompida dalam upacara yang dipimpin Wali Kota Eri Cahyadi.
"Selamat memperingati Hari Lahir Pancasila. Pancasila adalah dasar negara, falsafah bangsa, pandangan hidup bangsa atau way of life. Kita bertekad untuk terus membumikan Pancasila dalam praktik hidup keseharian," ujar Adi Sutarwijono, seusai upacara di Balai Kota Surabaya.
Adi yang menghadiri upacara dengan memakai pakaian adat Cak Surabaya mengatakan Pancasila pertama kali dicetuskan Bung Karno pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) 1 Juni 1945.
"Pancasila digali Bung Karno melalui permenungan yang mendalam. Bung Karno sebagai Bapak Bangsa mewariskan sesuatu yang sangat penting dan fundamental, yaitu nilai-nilai luhur, pandangan hidup, Pancasila, yang harus kita rawat dari generasi ke generasi," kata Adi.
Adi menyebut Pancasila terbukti mampu menjadi fondasi bagi bangsa Indonesia dalam melewati tantangan demi tantangan, seperti berbagai krisis termasuk pandemi COVID-19. Warga mengamalkan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dalam melewati beragam tantangan.
Dikatakannya, peringatan Hari Lahir Pancasila harus menjadi momentum untuk memperkuat kebijakan publik dengan nilai-nilai kerakyatan khas Pancasila. Kepemimpinan PDI Perjuangan di Kota Surabaya sejak era Bambang DH, Tri Rismaharini, Whisnu Sakti Buana, dan kini Eri Cahyadi-Armuji terus menerapkan kebijakan yang berbasis nilai-nilai kerakyatan.
"Di Surabaya, telah lama diterapkan pendidikan dan kesehatan gratis. Untuk warga miskin, ada distribusi makanan gratis tiap hari untuk warga kurang mampu. Lingkungan kita jaga agar terus berkelanjutan. Ekonomi rakyat kecil diberdayakan. Semuanya juga menjaga agar Surabaya terus menjadi kota multikultur yang ramah bagi semua," kata Adi.
"Kampung-kampung pun terus ditata sebagai wujud kehadiran negara dalam memastikan kenyamanan hidup warga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023