Pemerintah Provinsi Jawa Timur, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Kediri, peringkat kedua pemerintah daerah dengan transaksi terbanyak melalui "Jawa Timur Belanja Online" (Jatim Bejo).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan semua pihak membangun komitmen memaksimalkan pengadaan barang/jasa dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam persentase tertentu dan produk yang masuk kategori Bangga Buatan Indonesia (BBI). Produk UMKM memiliki beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni continuity, quality, and quantity.
"Untuk quality bisa diatasi dengan rumah kurasi yang telah dibangun di Jawa Timur. Lalu quantity bisa dengan komunal branding. Harapannya akan terus ada luasan serapan melalui e-purchasing, e-katalog, dan marketplace," katanya dalam rilis yang diterima, Senin.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan Pemerintah Kota Kediri memiliki semangat untuk belanja produk lokal, yakni melalui e-katalog.
Di Jawa Timur ada Mbiz dan juga Jatim Bejo. Kota Kediri termasuk dalam pemda yang melakukan transaksi terbanyak melalui Jatim Bejo. Banyak UMKM Kota Kediri yang telah masuk dalam Jatim Bejo.
"Tentu ini hal yang baik karena semangat belanja lokal dan menggunakan produk lokal yang dibeli dari UMKM. Maka itu akan mengangkat ekonomi lokal dan juga penyerapan tenaga kerja. Kalau kami gunakan produk lokal, maka UMKM akan banyak menyerap tenaga kerja lokal," kata Wali Kota.
Wali Kota juga menambahkan UMKM harus terus melakukan peningkatan pada produknya. Sebab ke depan produk UMKM ini akan banyak digunakan.
Pemerintah Kota Kediri juga memiliki beberapa program untuk peningkatan kualitas produk UMKM.
"Tadi Bu Gubernur menyampaikan bahwa ada tiga hal yang perlu diperhatikan yakni continuity, quality, dan quantity. Saya harap pemerintah dan pelaku UMKM terus bersinergi mencermati hal tersebut," kata dia.
Kota Kediri menjadi peringkat kedua pemerintah kota dengan transaksi terbanyak dalam pemanfaatan pengadaan barang/jasa melalui Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo). Total transaksi Pemerintah Kota Kediri tahun 2022 sebesar Rp35.921.908.461 di Jatim Bejo.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menerima secara langsung penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Grand City Convention Hall, Surabaya. Penyerahan penghargaan tersebut dalam acara e-Purchasing Award 2023 Provinsi Jawa Timur.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan peresmian penambahan marketplace dan metode pembayaran (virtual account).
Turut hadir Kepala LKPP Hendrar Prihadi, Ketua Komisi D DPRD Jatim Agung Mulyono, kepala daerah penerima penghargaan, Kepala Pengadaan Barang/Jasa se-Jawa Timur dan tamu undangan lainnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan semua pihak membangun komitmen memaksimalkan pengadaan barang/jasa dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam persentase tertentu dan produk yang masuk kategori Bangga Buatan Indonesia (BBI). Produk UMKM memiliki beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni continuity, quality, and quantity.
"Untuk quality bisa diatasi dengan rumah kurasi yang telah dibangun di Jawa Timur. Lalu quantity bisa dengan komunal branding. Harapannya akan terus ada luasan serapan melalui e-purchasing, e-katalog, dan marketplace," katanya dalam rilis yang diterima, Senin.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan Pemerintah Kota Kediri memiliki semangat untuk belanja produk lokal, yakni melalui e-katalog.
Di Jawa Timur ada Mbiz dan juga Jatim Bejo. Kota Kediri termasuk dalam pemda yang melakukan transaksi terbanyak melalui Jatim Bejo. Banyak UMKM Kota Kediri yang telah masuk dalam Jatim Bejo.
"Tentu ini hal yang baik karena semangat belanja lokal dan menggunakan produk lokal yang dibeli dari UMKM. Maka itu akan mengangkat ekonomi lokal dan juga penyerapan tenaga kerja. Kalau kami gunakan produk lokal, maka UMKM akan banyak menyerap tenaga kerja lokal," kata Wali Kota.
Wali Kota juga menambahkan UMKM harus terus melakukan peningkatan pada produknya. Sebab ke depan produk UMKM ini akan banyak digunakan.
Pemerintah Kota Kediri juga memiliki beberapa program untuk peningkatan kualitas produk UMKM.
"Tadi Bu Gubernur menyampaikan bahwa ada tiga hal yang perlu diperhatikan yakni continuity, quality, dan quantity. Saya harap pemerintah dan pelaku UMKM terus bersinergi mencermati hal tersebut," kata dia.
Kota Kediri menjadi peringkat kedua pemerintah kota dengan transaksi terbanyak dalam pemanfaatan pengadaan barang/jasa melalui Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo). Total transaksi Pemerintah Kota Kediri tahun 2022 sebesar Rp35.921.908.461 di Jatim Bejo.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menerima secara langsung penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Grand City Convention Hall, Surabaya. Penyerahan penghargaan tersebut dalam acara e-Purchasing Award 2023 Provinsi Jawa Timur.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan peresmian penambahan marketplace dan metode pembayaran (virtual account).
Turut hadir Kepala LKPP Hendrar Prihadi, Ketua Komisi D DPRD Jatim Agung Mulyono, kepala daerah penerima penghargaan, Kepala Pengadaan Barang/Jasa se-Jawa Timur dan tamu undangan lainnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023