Kesialan Charles Leclerc kembali terulang di kampung halamannya di Monako setelah sang pebalap Ferrari diganjar penalti mundur tiga posisi start karena kedapatan menghalangi laju pebalap McLaren Lando Norris saat kualifikasi, Sabtu (27/5).
Leclerc finis ketiga tercepat pada sesi Q3, di belakang polesitter Max Verstappen (Red Bull) dan Fernando Alonso (Aston Martin), tapi ia harus mengawalinya dari P6 untuk balapan Minggu sore, demikian laman resmi F1.
Menyusul penalti itu, Esteban Ocon (Alpine), Carlos Sainz (Ferrari), dan Lewis Hamilton (Mercedes) masing-masing naik satu posisi dan start di depan Leclerc.
Investigasi steward yang melibatkan diskusi dengan kedua pebalap, melihat data, video, dan percakapan di radio, mendapati bahwa Leclerc menghalangi Norris saat sesi terakhir Q3.
"Leclerc telah menyelesaikan lap terakhirnya di Q3 dan berada di Tikungan 4 menuju Tikungan 10," demikian laporan steward."
"Norris sedang dalam lap cepat dan mendapati Leclerc berada di tengah terowongan dan jelas-jelas terhalang."
Baca juga: Formula 1: Verstappen raih pole perdana di GP Monako
"Kedua pebalap sepakat bahwa tidak banyak hal yang bisa dilakukan Leclerc untuk secara aman tidak menghalangi Norris karena sulitnya penglihatan akibat cahaya yang masuk di dalam terowongan serta perubahan garis balap dari satu sisi terowongan ke sisi yang lain."
Bahkan steward menganggap Leclerc telah mematuhi rambu bendera biru marshal yang memberi tahu dia untuk memberi jalan pebalap yang melaju lebih kencang di belakangnya, namun pada titik itu ia sudah terlambat.
Pengawas balapan kemudian meninjau percakapan radio dan mendapati tim Ferrari terlambat memberi peringatan terhadap Leclerc sehingga Norris sudah terlalu dekat di belakangnya.
Kemenangan di Monako akan sangat berarti bagi Leclerc, bahkan berhasil finis saja bakal menjadi suatu capaian besar melihat rekor buruk penampilan sang pebalap di sana.
Pada 2018 bersama Sauber, Leclerc mengalami rem blong yang berujung pada kecelakaan. Kemudian pada tahun pertamanya bersama Ferrari pada 2019, ia gagal finis karena terlalu agresif ingin menyalip Nico Hulkenberg yang menyebabkan senggolan dan ban belakangnya pecah karena benturan dengan pagar.
Merebut pole pada 2021, Leclerc justru gagal start karena kerusakan girboks jelang balapan, imbas dari kecelakaan saat sesi terakhir kualifikasi.
Tahun 2022 menjadi saksi Leclerc yang berhasil finis untuk pertama kalinya di Monako. Namun kesalahan strategi pitstop Ferrari menyebabkan Leclerc, yang start dari pole, harus rela finis P4, menyerahkan kemenangan ke tangan Sergio Perez.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Leclerc finis ketiga tercepat pada sesi Q3, di belakang polesitter Max Verstappen (Red Bull) dan Fernando Alonso (Aston Martin), tapi ia harus mengawalinya dari P6 untuk balapan Minggu sore, demikian laman resmi F1.
Menyusul penalti itu, Esteban Ocon (Alpine), Carlos Sainz (Ferrari), dan Lewis Hamilton (Mercedes) masing-masing naik satu posisi dan start di depan Leclerc.
Investigasi steward yang melibatkan diskusi dengan kedua pebalap, melihat data, video, dan percakapan di radio, mendapati bahwa Leclerc menghalangi Norris saat sesi terakhir Q3.
"Leclerc telah menyelesaikan lap terakhirnya di Q3 dan berada di Tikungan 4 menuju Tikungan 10," demikian laporan steward."
"Norris sedang dalam lap cepat dan mendapati Leclerc berada di tengah terowongan dan jelas-jelas terhalang."
Baca juga: Formula 1: Verstappen raih pole perdana di GP Monako
"Kedua pebalap sepakat bahwa tidak banyak hal yang bisa dilakukan Leclerc untuk secara aman tidak menghalangi Norris karena sulitnya penglihatan akibat cahaya yang masuk di dalam terowongan serta perubahan garis balap dari satu sisi terowongan ke sisi yang lain."
Bahkan steward menganggap Leclerc telah mematuhi rambu bendera biru marshal yang memberi tahu dia untuk memberi jalan pebalap yang melaju lebih kencang di belakangnya, namun pada titik itu ia sudah terlambat.
Pengawas balapan kemudian meninjau percakapan radio dan mendapati tim Ferrari terlambat memberi peringatan terhadap Leclerc sehingga Norris sudah terlalu dekat di belakangnya.
Kemenangan di Monako akan sangat berarti bagi Leclerc, bahkan berhasil finis saja bakal menjadi suatu capaian besar melihat rekor buruk penampilan sang pebalap di sana.
Pada 2018 bersama Sauber, Leclerc mengalami rem blong yang berujung pada kecelakaan. Kemudian pada tahun pertamanya bersama Ferrari pada 2019, ia gagal finis karena terlalu agresif ingin menyalip Nico Hulkenberg yang menyebabkan senggolan dan ban belakangnya pecah karena benturan dengan pagar.
Merebut pole pada 2021, Leclerc justru gagal start karena kerusakan girboks jelang balapan, imbas dari kecelakaan saat sesi terakhir kualifikasi.
Tahun 2022 menjadi saksi Leclerc yang berhasil finis untuk pertama kalinya di Monako. Namun kesalahan strategi pitstop Ferrari menyebabkan Leclerc, yang start dari pole, harus rela finis P4, menyerahkan kemenangan ke tangan Sergio Perez.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023