Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memberikan pemahaman soal mekanisme "lindung nilai" guna meminimalisasi kerugian yang muncul karena pergerakan harga komoditas di pasar. 

"Kalau mereka sudah paham tentang 'lindung nilai' dan dikalkulasikan dengan komoditas dan keuntungan sekian persen kemudian kami kunci," kata Pemeriksa Perdagangan Barjangka Komoditi Ahli Utama Bappebti Sahudi kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, saat ini masyarakat masih cenderung memandang bahwa emas sebagai komoditas yang paling menguntungkan.

Namun, ada beberapa komoditas lain yang memiliki nilai tak kalah jauh ketimbang emas, salah satunya dari hasil perkebunan.

Potensi keuntungan, kata dia, bisa hadir apabila investor sudah mengetahui peluang transaksi yang ada sehingga ketika harga emas terdapat opsi lain bisa diperdagangkan. Mekanisme lindung nilai bakal berjalan pada hal tersebut.

"Emas terus sasarannya, padahal ada kakao, karet, lada. Itu bisa sebetulnya, sudah diberikan peluang oleh Bappebti untuk melakukan transaksinya," ujar dia.

Oleh karenanya, Bappebti melakukan sosialisasi terkait perdagangan komoditas alternatif, selain emas dan diharapkan bisa menambah wawasan masyarakat terkait potensi perdagangan hasil bumi yang ada.

"Kegiatan yang sangat baik karena menambah informasi tentang transaksi multilateral. Ini bagus untuk disebarkan kepada calon-calon nasabah yang mau membeli komoditas," ucap dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (JFX) Stephanus Paulus Lumintang menyebut konsep "lindung nilai" dalam transaksi multilateral menjadi salah satu hal yang dioptimalkan pada pertumbuhan transaksi komoditas.

"Total transaksi multilateral dan penyaluran amanat luar negeri di JFX telah mencapai angka yang mengesankan. Kontribusi 'lindung nilai' terhadap volume transaksi sangat penting dalam menciptakan stabilitas pasar dan melindungi kepentingan para pelaku bisnis," tutur Stephanus.

Direktur Utama IBF Ernawan menyatakan komitmennya untuk mendukung terbentuknya referensi harga berbagai komoditas di Indonesia.

Perusahaannya berupaya memberikan edukasi yang lebih baik kepada nasabah tentang konsep lindung nilai dan manfaatnya dalam transaksi komoditas.

"Kami menyadari pentingnya 'lindung nilai' dalam transaksi multilateral. Produk komoditas kami, seperti emas dan kopi, telah berhasil menarik minat banyak trader. Kami juga berencana untuk meluncurkan produk komoditas Olein di masa depan," kata Ernawan.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023