Tim Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Polri melakukan penggeledahan salah satu rumah di wilayah Kelurahan Dupak Krembangan, Surabaya yang ditinggali seorang terduga teroris, Rabu.
Wakil Ketua RW 01 Gandhi Setyo menyebut Tim Densus 88 menyita sejumlah buku dan barang lainnya dari rumah terduga teroris berinisial Y tersebut.
"Barang saja, tidak ada orangnya sama sekali. Yang saya tahu buku, tetapi lainnya saya tidak paham. Buku-buku itu banyak, dimasukkan ke dalam kardus juga," kata Gandhi kepada ANTARA.
Dia menyatakan tak mendapati keberadaan Y saat petugas melaksanakan proses penggeledahan tersebut.
"Tidak ada orangnya, tidak ada konfirmasi. Kebetulan yang menemui tadi istrinya," ujarnya.
Penggeledahan oleh Tim Densus 88 diperkirakannya berjalan sekitar dua setengah jam, yakni mulai pukul 09.00 WIB hingga 11.30 WIB.
Menurut Gandhi, Y merupakan sosok tertutup dan jarang berinteraksi maupun mengikuti kegiatan yang diadakan oleh warga setempat.
Warga juga jarang mengetahui keberadaan Y di rumahnya. Selama ini hanya orang tuanya yang acap kali ikut kegiatan warga.
"Itu rumah orang tuanya, mulai dari kecil di sini," kata dia.
Gandhi kali terakhir bertemu Y sekitar sebulan lalu. Namun, keduanya hanya saling menyapa dan tak saling berinteraksi lebih lanjut.
"Tidak ngomong apa-apa karena orangnya memang tertutup sekali," ujar dia.
Selain itu, Y pernah kedapatan berceramah di salah satu masjid yang berada di kawasan Jalan Demak.
"Kalau di masjid yang lain saya kurang paham, cuma saya setahu saya di sana ceramah," kata dia.
Gandhi tak menampik warga sempat menaruh rasa curiga, namun anggapan itu perlahan surut karena tidak ada sesuatu yang bisa membuktikan aktivitas Y.
"Kalau mencurigakan iya, cuma sekadar curiga. Kalau tidak sesuai dengan kenyataan kami tidak enak. Sejauh ini dugaan saja," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Wakil Ketua RW 01 Gandhi Setyo menyebut Tim Densus 88 menyita sejumlah buku dan barang lainnya dari rumah terduga teroris berinisial Y tersebut.
"Barang saja, tidak ada orangnya sama sekali. Yang saya tahu buku, tetapi lainnya saya tidak paham. Buku-buku itu banyak, dimasukkan ke dalam kardus juga," kata Gandhi kepada ANTARA.
Dia menyatakan tak mendapati keberadaan Y saat petugas melaksanakan proses penggeledahan tersebut.
"Tidak ada orangnya, tidak ada konfirmasi. Kebetulan yang menemui tadi istrinya," ujarnya.
Penggeledahan oleh Tim Densus 88 diperkirakannya berjalan sekitar dua setengah jam, yakni mulai pukul 09.00 WIB hingga 11.30 WIB.
Menurut Gandhi, Y merupakan sosok tertutup dan jarang berinteraksi maupun mengikuti kegiatan yang diadakan oleh warga setempat.
Warga juga jarang mengetahui keberadaan Y di rumahnya. Selama ini hanya orang tuanya yang acap kali ikut kegiatan warga.
"Itu rumah orang tuanya, mulai dari kecil di sini," kata dia.
Gandhi kali terakhir bertemu Y sekitar sebulan lalu. Namun, keduanya hanya saling menyapa dan tak saling berinteraksi lebih lanjut.
"Tidak ngomong apa-apa karena orangnya memang tertutup sekali," ujar dia.
Selain itu, Y pernah kedapatan berceramah di salah satu masjid yang berada di kawasan Jalan Demak.
"Kalau di masjid yang lain saya kurang paham, cuma saya setahu saya di sana ceramah," kata dia.
Gandhi tak menampik warga sempat menaruh rasa curiga, namun anggapan itu perlahan surut karena tidak ada sesuatu yang bisa membuktikan aktivitas Y.
"Kalau mencurigakan iya, cuma sekadar curiga. Kalau tidak sesuai dengan kenyataan kami tidak enak. Sejauh ini dugaan saja," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023