Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemendes PDTT) membantu pembangunan desa wisata di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur sebagai upaya untuk memajukan ekonomi masyarakat desa di sektor pariwisata di wilayah itu.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bangkalan Mohni di Bangkalan, Jawa Timur, Selasa, desa yang menjadi sasaran bantuan program pengembangan wisata kali ini sebanyak dua desa, yakni Desa Sukolilo Barat dan Desa Batangan.
"Desa Sukolilo Barat berada di Kecamatan Labang, sedangkan Desa Batangan, masuk Kecamatan Tanah Merah," ujar bupati.
Mohni menjelaskan, program bantuan dari Kemendes PDTT itu dalam bentuk kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pengembangan objek wisata yang ada di dua desa itu.
"Saat ini proses pelaksanaan program sudah berjalan, karena penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kemendes PDTT dengan pihak desa telah dilakukan pada 18 dan 20 Mei 2023," katanya.
Menurut bupati, desa wisata memang menjadi perhatian pemerintah dalam percepatan pembangunan di desa.
Selain itu, program ini juga termasuk salah satu program yang dicanangkan pemerintah melalui Kemendes PDTT untuk memulihkan ekonomi masyarakat akibat pandemi COVID-19.
"Ada 3 komponen dasar untuk membangun sebuah desa wisata ini," ujar bupati.
Pertama, desa itu memang memiliki potensi wisata. Kedua minat dan kesiapan masyarakat terhadap pengembangan destinasi wisata setempat dan yang ketiga keunikan konsep desa wisata yang ada.
"Untuk Desa Sukolilo Barat tetap dengan konsep wisata kuliner-nya sedangkan Desa Batangan dengan konsep kolam renang (waterpark)," kata bupati.
Diharapkan 2 Desa tersebut bisa menjadi pemicu munculnya desa wisata lainnya yang ada di Kabupaten Bangkalan dengan konsep yang lebih menarik lagi dan menonjolkan keunikan atau ciri khas desa masing-masing.
Program pengembangan ekonomi desa melalui desa wisata oleh pemerintah pusat ini merupakan program lanjutan.
Tahun lalu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI juga telah membantu sejumlah desa di kabupaten paling barat di Pulau Garam tersebut melalui program desa cerdas (smart village) dan Desa Inklusif.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bangkalan Mohni di Bangkalan, Jawa Timur, Selasa, desa yang menjadi sasaran bantuan program pengembangan wisata kali ini sebanyak dua desa, yakni Desa Sukolilo Barat dan Desa Batangan.
"Desa Sukolilo Barat berada di Kecamatan Labang, sedangkan Desa Batangan, masuk Kecamatan Tanah Merah," ujar bupati.
Mohni menjelaskan, program bantuan dari Kemendes PDTT itu dalam bentuk kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pengembangan objek wisata yang ada di dua desa itu.
"Saat ini proses pelaksanaan program sudah berjalan, karena penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kemendes PDTT dengan pihak desa telah dilakukan pada 18 dan 20 Mei 2023," katanya.
Menurut bupati, desa wisata memang menjadi perhatian pemerintah dalam percepatan pembangunan di desa.
Selain itu, program ini juga termasuk salah satu program yang dicanangkan pemerintah melalui Kemendes PDTT untuk memulihkan ekonomi masyarakat akibat pandemi COVID-19.
"Ada 3 komponen dasar untuk membangun sebuah desa wisata ini," ujar bupati.
Pertama, desa itu memang memiliki potensi wisata. Kedua minat dan kesiapan masyarakat terhadap pengembangan destinasi wisata setempat dan yang ketiga keunikan konsep desa wisata yang ada.
"Untuk Desa Sukolilo Barat tetap dengan konsep wisata kuliner-nya sedangkan Desa Batangan dengan konsep kolam renang (waterpark)," kata bupati.
Diharapkan 2 Desa tersebut bisa menjadi pemicu munculnya desa wisata lainnya yang ada di Kabupaten Bangkalan dengan konsep yang lebih menarik lagi dan menonjolkan keunikan atau ciri khas desa masing-masing.
Program pengembangan ekonomi desa melalui desa wisata oleh pemerintah pusat ini merupakan program lanjutan.
Tahun lalu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI juga telah membantu sejumlah desa di kabupaten paling barat di Pulau Garam tersebut melalui program desa cerdas (smart village) dan Desa Inklusif.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023