Madiun - Volume kendaraan yang melintas di jalur mudik Madiun-Surabaya, dari wilayah Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun hingga perbatasan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada lima hari sebelum (H-5) Lebaran, Kamis, mulai meningkat. Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Madiun, Gatot Kasatriyono, mengatakan, dibanding hari biasa, peningkatan volume kendaraan di jalur tersebut berkisar 30 persen. "Jika pada kondisi normal rata-rata jumlah kendaraan yang lewat mencapai sembilan unit per menit, baik kendaraan umum, angkutan barang, maupun pribadi, saat ini rata-rata mencapai 12 unit kendaraan per menit," ujarnya. Peningkatan volume juga terjadi pada kendaraan roda dua, dari rata-rata 40 unit menjadi 50 unit per menit atau 3.000 unit kendaraan per jam. Dari pengamatan petugas di lapangan, kendaraan yang melintas masih didominasi dari arah Madiun menuju Surabaya. Kendati terjadi peningkatan volume kendaraan, Gatot mengatakan bahwa arus lalu lintas di jalur Madiun-Surbaya masih lancar. "Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada H-3 Lebaran atau hari Sabtu (27/8), karena pegawai negeri dan karyawan swasta mulai libur cuti bersama," katanya. Ia menambahkan, jalur Madiun-Surabaya juga rawan terjadi kemacetan, terutama di daerah Wilangan, Kabupaten Nganjuk hingga Pasar Caruban, Kabupaten Madiun. Guna mengantisipasi kemacetan, Dishubkominfo bekerja sama dengan Polres Madiun telah menyiapkan jalur alternatif untuk kendaraan pemudik. Kendaraan dari arah Surabaya akan dialihkan masuk ke Desa Kaligunting sebelum pertigaan rel kereta, lalu belok ke kiri melewati jalan desa dan keluar kembali ke jalan raya di pertigaan Mejayan, Caruban. Sedangkan kendaraan dari arah Madiun akan dialihkan melalui pertigaan Desa Bangunsari, terus ke Pilangkenceng, hingga lewat jalan lingkar utara hingga Desa Bongsopotro dan keluar kembali di pertigaan Desa Sidorejo. "Jalur alternatif tersebut akan diberlakukan jika lalu lintas di jalur utama mudik Mudiun-Surabaya, mengalami kemacetan total," kata Gatot.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011