Warga dan paguyuban ikan di pesisir Teluk Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu bergotong-royong memperbaiki jalan rusak di jalur Watulimo-Munjungan.
Kerja bakti dilakukan sejak pagi, dengan melibatkan puluhan warga, komunitas pedagang serta aparat TNI dan Polri.
"Ya, kami bergotong-royong dengan menambal jalan rusak berlubang di sekitar Tumpak Ampo, Sawah Ngondo dan Pal Daplang di ruas Jalan Raya Prigi–Munjungan. Ini istilahnya masyarakat urunan, ada yang bawa semen, ada yang bawa material pasir dan lainnya. Kalau tidak bisa bantu tenaga, warga biasanya menyumbang dengan membawa aneka makanan-minuman," kata Kapolsek Watulimo, AKP Zainudin di Trenggalek, Minggu.
Penambalan jalan di ruas tersebut dilakukan karena jalur itu merupakan akses terdekat penghubung antarkecamatan. Jalur itu vital karena menjadi akses utama dan terdekat untuk mengangkut ataupun menyalurkan hasil bumi dan laut.
"Kurang lebihnya sepanjang 10 kilometer kami tambal bersama di titik-titik yang berlubang maupun kerusakan kecil lainnya. Sebab sangat mengganggu dan cukup berbahaya. Apalagi medan jalan yang curam dengan tanjakan maupun turunan yang tajam berbahaya, terlebih bagi kendaraan yang membawa muatan,” imbuhnya.
Penambalan jalan yang dilakukan bersama TNI-Polri itu merupakan swadaya masyarakat, di antaranya adalah paguyuban pedagang ikan hingga paguyuban sopir kendaraan muatan ringan maupun berat. Ada sedikitnya 65 orang dilibatkan dalam kegiatan penambalan dengan cara mengecor semen di titik-titik kerusakan tersebut.
"Pada masing-masing titik yang ditambal diberi tanda agar tidak terlindas kendaraan sampai nanti sudah benar-benar kering. Khusus untuk yang rusak parah dan lebar, kami buatkan jalan baru disamping-nya. Jadi, pengendara tetap bisa melintas dan tidak mengganggu roda ekonomi masyarakat," ujarnya.
Gerakan itu diberi istilah "Geneman". Akronim dari gabungan kata gerakan menambal jalan. Di wilayah pesisir itu, kerja bakti semacam itu bukan pertama kalinya dilakukan, namun sudah beberapa kali.
Perbaikan itu bersifat sementara, sembari menunggu proses perbaikan menyeluruh oleh pemerintah daerah yang akan dilakukan secara bertahap.
Menurut informasi yang diterima, perbaikan dalam waktu dekat akan dilakukan pada ruas jalan wilayah Watulimo ke arah Tulungagung.
"Informasi dari kepala desa tahun ini, tapi tidak tahu kapannya. Jadi sementara dilakukan penambalan. Ini merupakan wujud kekompakan antara jajaran Polri, TNI dan pemerintah dengan masyarakat. Kami berharap dengan gerakan ini kondisi jalan bisa lebih aman dan nyaman untuk dilalui sekaligus menekan potensi kecelakaan," ujarnya.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dan berbagai kesempatan menyatakan bahwa pihaknya telah menganggarkan biaya perbaikan infrastruktur sebesar Rp73 miliar di APBD 2024.
Saat ini proses perbaikan tengah dilakukan secara bertahap. Untuk mendukung itu, sekitar Rp15 miliar dialokasikan untuk perbaikan jalan.
Rinciannya, Rp5 miliar dialokasikan untuk wilayah Kecamatan Pule yang memiliki tingkat kerusakan cukup parah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kerja bakti dilakukan sejak pagi, dengan melibatkan puluhan warga, komunitas pedagang serta aparat TNI dan Polri.
"Ya, kami bergotong-royong dengan menambal jalan rusak berlubang di sekitar Tumpak Ampo, Sawah Ngondo dan Pal Daplang di ruas Jalan Raya Prigi–Munjungan. Ini istilahnya masyarakat urunan, ada yang bawa semen, ada yang bawa material pasir dan lainnya. Kalau tidak bisa bantu tenaga, warga biasanya menyumbang dengan membawa aneka makanan-minuman," kata Kapolsek Watulimo, AKP Zainudin di Trenggalek, Minggu.
Penambalan jalan di ruas tersebut dilakukan karena jalur itu merupakan akses terdekat penghubung antarkecamatan. Jalur itu vital karena menjadi akses utama dan terdekat untuk mengangkut ataupun menyalurkan hasil bumi dan laut.
"Kurang lebihnya sepanjang 10 kilometer kami tambal bersama di titik-titik yang berlubang maupun kerusakan kecil lainnya. Sebab sangat mengganggu dan cukup berbahaya. Apalagi medan jalan yang curam dengan tanjakan maupun turunan yang tajam berbahaya, terlebih bagi kendaraan yang membawa muatan,” imbuhnya.
Penambalan jalan yang dilakukan bersama TNI-Polri itu merupakan swadaya masyarakat, di antaranya adalah paguyuban pedagang ikan hingga paguyuban sopir kendaraan muatan ringan maupun berat. Ada sedikitnya 65 orang dilibatkan dalam kegiatan penambalan dengan cara mengecor semen di titik-titik kerusakan tersebut.
"Pada masing-masing titik yang ditambal diberi tanda agar tidak terlindas kendaraan sampai nanti sudah benar-benar kering. Khusus untuk yang rusak parah dan lebar, kami buatkan jalan baru disamping-nya. Jadi, pengendara tetap bisa melintas dan tidak mengganggu roda ekonomi masyarakat," ujarnya.
Gerakan itu diberi istilah "Geneman". Akronim dari gabungan kata gerakan menambal jalan. Di wilayah pesisir itu, kerja bakti semacam itu bukan pertama kalinya dilakukan, namun sudah beberapa kali.
Perbaikan itu bersifat sementara, sembari menunggu proses perbaikan menyeluruh oleh pemerintah daerah yang akan dilakukan secara bertahap.
Menurut informasi yang diterima, perbaikan dalam waktu dekat akan dilakukan pada ruas jalan wilayah Watulimo ke arah Tulungagung.
"Informasi dari kepala desa tahun ini, tapi tidak tahu kapannya. Jadi sementara dilakukan penambalan. Ini merupakan wujud kekompakan antara jajaran Polri, TNI dan pemerintah dengan masyarakat. Kami berharap dengan gerakan ini kondisi jalan bisa lebih aman dan nyaman untuk dilalui sekaligus menekan potensi kecelakaan," ujarnya.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dan berbagai kesempatan menyatakan bahwa pihaknya telah menganggarkan biaya perbaikan infrastruktur sebesar Rp73 miliar di APBD 2024.
Saat ini proses perbaikan tengah dilakukan secara bertahap. Untuk mendukung itu, sekitar Rp15 miliar dialokasikan untuk perbaikan jalan.
Rinciannya, Rp5 miliar dialokasikan untuk wilayah Kecamatan Pule yang memiliki tingkat kerusakan cukup parah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023