Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menyebut bahwa operasi pasar murni (OPM) yang digelar di Kota Kediri saat Ramadhan 1444 Hijriah turut serta menjaga inflasi di kota ini menjadi terendah se-Jawa Timur, pada April 2023 di angka 0,13 persen.

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Kota Kediri Tetuko Erwin Sukarno mengemukakan pemkot bersinergi dengan Kantor Perwakìlan Bank Indonesia Kediri dan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Kota Kediri dalam pelaksanaan kegiatan bazar pangan murah atau operasi pasar murni yang digelar menjelang Lebaran.

"Harga-harga bahan pokok dapat dikendalikan dan tetap terjangkau. Kerja sama yang luar biasa baik, semoga terus dapat berlanjut," katanya di Kediri, Jumat.

Ia juga mengapresiasi masyarakat yang turut serta menjaga inflasi. Pemkot telah mengimbau masyarakat untuk bijak dalam berbelanja dan hal itu juga dipatuhi masyarakat.

"Lebaran tahun ini sudah mulai ramai kembali di Kediri setelah pandemi, tapi masyarakat dapat menjaga kondisi tetap aman dan harga tetap terjangkau," kata dia.

Tingkat inflasi Kota Kediri pada April 2023 secara month-to-month (mtm) di angka 0,13 persen dan terendah di Jatim. Angka inflasi Kota Kediri pada April 2023 berada jauh di bawah inflasi Jawa Timur yakni 0,30 persen dan nasional yakni 0,33 persen.

Sementara itu, Kepala BPS Kota Kediri Pardjan mengatakan rendahnya inflasi di Kota Kediri ini juga upaya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri yang sukses melakukan pengendalian harga komoditas, salah satunya melalui operasi pasar murah (OPM) yang dilakukan secara rutin.

Ia menjelaskan, ada 10 komoditas penyumbang inflasi di Kota Kediri pada April 2023, yakni daging ayam ras menyumbang inflasi sebesar 0,089 persen, beras inflasi 0,068 persen, angkutan antarkota inflasi 0,055 persen, tarif kereta api inflasi 0,045 persen, emas perhiasan inflasi 0,028 persen, rokok kretek filter inflasi 0,028 persen, bahan bakar rumah tangga inflasi 0,026 persen, teh siap saji inflasi 0,025 persen, tomat inflasi 0,020 persen, dan tongkol diawetkan inflasi 0,018 persen.

Di samping itu terdapat pula 10 komoditas penghambat inflasi, antara lain cabai rawit mengalami deflasi sebesar -0,280 persen, telur ayam ras deflasi sebesar -0,036 persen, cabai merah deflasi sebesar -0,015 persen, bayam deflasi sebesar -0,011 persen, bawang putih deflasi sebesar -0,008 persen, pepaya deflasi sebesar -0,007 persen, kentang deflasi sebesar -0,007 persen, bawang merah deflasi sebesar -0,006 persen, kelapa deflasi sebesar -0,006 persen, dan sabun cair/cuci piring deflasi sebesar -0,005 persen.

Sementara itu, untuk menjaga stabilitas harga di bulan Mei 2023, Pardjan mengimbau agar tetap melangsungkan kegiatan OPM serta melakukan pemantauan harga dan stok secara rutin.

"Itu perlu dilakukan dengan tujuan mengecek ketersediaan komoditas dan mengantisipasi terjadinya lonjakan harga bahan kebutuhan di bulan berikutnya," kata Parjan.

Ia juga berharap kenaikan harga bahan pokok di Mei 2023 ini bisa ditekan dan tidak terlalu besar sehingga inflasi tidak begitu tinggi.
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023