Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menambah jangkauan internet gratis untuk masyarakat dengan menyediakan fasilitas wifi gratis di 19 titik fasilitas umum di daerah itu, mulai kota hingga pelosok desa/kecamatan.

"Ini bagian dari upaya kami membangun kota cerdas atau smart city di bumi Trenggalek," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Trenggalek Edif Hayunan Siswanto di Trenggalek, Sabtu.

Disebutkan, program kota cerdas memiliki enam dimensi layanan, salah satunya adalah mempermudah masyarakat mengakses platform berbasis aplikasi.



"Dari Menpan-RB ada super App terkait pelayanan publik. Kalau itu terjadi, masyarakat nantinya tak perlu datang jauh-jauh ke kantor pelayanan, cukup datang ke titik-titik wifi gratis itu sudah bisa mengakses layanan secara daring," katanya.

Menurut Edif, kemudahan jangkauan layanan internet itu untuk menunjang ikhtiar pemerintah daerah setempat dalam mewujudkan konsep kota cerdas.

Visi ini menjadi prioritas pelayanan publik di Kabupaten Trenggalek, karena kota kecil di pesisir selatan Jatim bagian barat ini ditunjuk menjadi salah satu proyek percontohan kota cerdas, dari 50 kabupaten/kota di Indonesia.

Saat ini, lanjut Edif, terdapat 19 titik wifi gratis di seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek, mulai dari sarana, pelayanan dan fasilitas publik hingga destinasi wisata.

Jumlah itu bakal ditambah, sehingga nantinya seluruh pelosok di Kabupaten Trenggalek dapat tersentuh layanan internet gratis dari pemerintah. Kominfo saat ini tengah melakukan kajian untuk penambahan jangkauan.

"Kami sedang membuat manajemen bandwidth. Rencana ke depannya, kalau bandwidth kita mampu, kita pasang lagi di titik-titik keramaian masyarakat, sehingga bisa bermanfaat untuk ekonomi. Kemudian, di lingkup pendidikan, siang untuk kerja, malam bisa digratiskan. Untuk mewujudkan itu kita menggandeng pihak ketiga, dalam hal ini adalah PLN dan CSR perusahaan. Terkait listrik dan pengadaan alatnya," ujarnya.

Edif menyebut jangkauan pelayanan wifi gratis hingga pelosok itu mungkin dilakukan. Sebab, Fiber Optic (FO) di Trenggalek sudah merambah hingga kecamatan yang ada di dataran tinggi.



Dengan kata lain, kata Edif, sangat memungkinkan untuk diteruskan ke desa-desa yang ada di pelosok-pelosok. Namun, untuk merealisasikan itu butuh kajian mendalam dan dukungan anggaran tak sedikit.

"Jadi, tergantung hasil kajiannya, bagaimana kemampuan anggarannya. Kita perlu kolaborasi dengan pihak ketiga, misalnya untuk (wifi gratis) di Pasar Pon, itu kita kolaborasi dengan BRI. Jadi, ada dua skema. Dari 19 titik itu, dua titik merupakan hasil kolaborasi dengan CSR perusahaan," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023