Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf minta warganya mewaspadai perubahan cuaca di kabupaten setempat menyusul adanya tiga orang warga yang menjadi korban tanah longsor di Kecamatan Puspo pada Jumat (28/4) sore.
"Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Pasuruan, saya ikut berduka dengan kejadian yang menimpa tiga warga Puspo. Sedangkan untuk warga sekitar diimbau untuk mewaspadai perubahan cuaca ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini," katanya, Sabtu.
Dengan kejadian tersebut, Gus Irsyad-sapaan akrab Bupati Pasuruan ini mengimbau kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan akan perubahan cuaca yang cukup ekstrem. Terlebih, ketika beberapa hari cuaca sangat panas, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya sampai berjam-jam lamanya.
"Yang namanya cuaca itu sekarang ekstrim. Karena panasnya sangat menyengat. Beberapa hari ini cuaca sangat terik, kemudian kemarin tiba-tiba hujan deras sampai berjam-jam. Maka dari itu, saya imbau untuk meningkatkan kewaspadaan akan cuaca," ucap dia.
Khusus warga yang bekerja di lereng pegunungan, Gus Irsyad mengajak seluruhnya untuk dapat memperhatikan keselamatan pribadi dan keamanan lokasi. Hal tersebut penting agar bisa meminimalisir kejadian serupa yang dialami warga Puspo.
"Harapan kami, teman-teman penggarap atau petani yang bekerja di lereng pegunungan agar lebih waspada. Terlebih saat hujan di lokasi lokal setempat dihimbau tidak melakukan kegiatan penanaman supaya bisa meminimalisir terjadi apapun," katanya.
Ditegaskan Gus Irsyad, imbauan ini tak hanya ditujukan kepada warga di sekitar pegunungan. Namun berlaku juga untuk warga yang hidup di dataran rendah.
Untuk bisa menyampaikan imbauan ini, seluruh camat diinstruksikan segera memantau kondisi wilayahnya masing-masing dan berkoordinasi dengan pihak lain yang berkepentingan.
"Saya juga instruksikan semua camat untuk bisa memantau kondisi wilayahnya masing-masing. Koordinasi dengan muspika sampai tokoh agama, tokoh masyarakat dan pihak lain yang berhubungan dengan tanggap kebencanaan," katanya.
Pemkab Pasuruan menurut Gus Irsyad akan memberikan santunan sebesar Rp10 juta yang diberikan kepada masing-masing korban tanah longsor.
"Kami akan serahkan santunan masing-masing Rp10 juta untuk korban," singkatnya.
Sebelumnya, tiga orang warga RT 7 RW 3 Dusun Keduwung, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan meninggal dunia akibat terbawa longsor yang terjadi pada Jumat (28/4) sore.
Ketiga warga tersebut diketahui masih dalam satu hubungan keluarga adalah Ngatimun, Ravianto dan Agus. Longsor terjadi sekitar pukul 15.30 WIB yang diakibatkan oleh hujan dengan intensitas tinggi selama 2-3 jam.
Sebelum kejadian, ketiga korban bersama 1 orang lainnya yang selamat sedang menanam bibit tanaman kentang. Selang beberapa menit kemudian tiba-tiba hujan turun dengan derasnya.
Sebelum kejadian, ketiga korban bersama 1 orang lainnya yang selamat sedang menanam bibit tanaman kentang. Selang beberapa menit kemudian tiba-tiba hujan turun dengan derasnya.
Mengetahui hal tersebut, keempat orang memutuskan untuk berteduh di sebuah gubuk sederhana yang tak jauh dari lokasi penanaman. Hanya saja, tanah yang mereka pijak mengalami longsor dan membuat tiga korban terbawa longsoran, sedangkan satu orang berhasil selamat dari kejadian.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023