Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak beserta istri, Arumi Bachsin, Sabtu, mengikuti Lebaran Ketupat di Kabupaten Trenggalek, daerah asal leluhur dari ayahnya yang berada di pesisir selatan provinsi yang kini dipimpinnya itu.

Emil yang juga pernah memimpin Kabupaten Trenggalek sejak 2015 hingga 2018 sebelum beralih ke kursi Wakil Gubernur Jatim, terlebih dulu berlebaran di rumah induk keluarga besar Bani Dardak yang berada di jalan Wahid Hasyim, Kota Trenggalek.

Kepulangan Emil pun mendapat sambutan hangat warga sekitar. Banyak warga yang memanfaatkan momentum kedatangan mantan Bupati Trenggalek itu untuk berjabat tangan.

Usai berlebaran dengan keluarga dan warga sekitar, Emil dan istri melanjutkan berziarah ke makam ayahandanya, Hermanto Dardak di TPU Bagong Kelurahan Surondakan Kecamatan Trenggalek.

Achmad Hermanto Dardak atau Hermanto Dardak meninggal dalam sebuah kecelakaan di ruas Tol Pemalang-Batang KM 341+400 arah Jakarta, Sabtu (19/8/2022) sekitar pukul 03.25 WIB.

Emil mengatakan tahun ini tradisi Lebaran yang ia jalani bersama keluarga tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Biasanya saat ayah saya masih ada, kami janjian bareng pada hari satu-dua (H1-H2 Lebaran) ke Trenggalek. Tapi takdir berkata lain, Agustus kemarin beliau 'kapundhut' (meninggal dunia), jadi hari pertama kami ziarah ke makam almarhum," ucap Emil kepada awak media yang meliput pelaksanaan Lebaran Ketupat di Trenggalek.

Usai berlebaran dengan keluarga Bani Dardak, dengan warga sekitar serta ziarah makam ayahanda, Emil-Arumi beserta rombongan melanjutkan safari Lebaran dengan silaturahim ke Pondok Pesantren Babul Ulum, Kecamatan Durenan untuk ikut merasakan suasana Lebaran Ketupat atau Kupatan.

Emil mengaku sangat bahagia bisa kembali mengikuti perayaan Lebaran Ketupat di Trenggalek. Lebaran Ketupat ini digelar tujuh hari setelah Lebaran.

Ketupat lengkap beserta aneka lauk dan sayur menjadi hidangan wajib dalam Lebaran ini.

Menurut Emil, tradisi Lebaran Ketupat yang telah berjalan ratusan tahun ini harus tetap dilestarikan. "Tradisi ini harus tetap dilestarikan karena sudah berlangsung sejak lama," ujarnya,

Lebaran Ketupat tak hanya dilaksanakan warga Durenan. Kegiatan kupatan juga terpantau di beberapa desa/kelurahan lain yang ada di Kabupaten Trenggalek hingga Tulungagung.

Selain menghidangkan makanan kupat berikut sayur sompil khas daerah itu, warga juga memeriahkan Lebaran Ketupat dengan aneka seni hiburan yang menjadi ciri khas daerah itu.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin pun berjanji menjadikan tradisi kupatan tersebut menjadi festival yang dapat menarik minat wisatawan.

Tak hanya warga sekitar, banyak masyarakat dari luar kota yang datang ke Durenan untuk merasakan sensasi Lebaran Ketupat.

Setiap bertamu ke rumah mereka diwajibkan menyantap hidangan ketupat yang disediakan tuan rumah. "Perayaan Lebaran Ketupat tahun ini terasa meriah dan kita berencana menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata," katanya.*

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023