Warga di sekitaran Jalan Kembang Kuning Surabaya dikagetkan dengan suara gemuruh akibat ambrolnya lapisan tangkis atau tanggul sungai saat hujan deras disertai kencang melanda kota setempat, Jumat.
Ketua RW setempat Supriadi mengaku sudah curiga tanggul sungai ambrol usai melihat air yang menggenang di wilayahnya perlahan-lahan semakin bertambang tinggi.
Dia memperkirakan kejadian itu terjadi pada pukul 12.00 WIB, saat itu kondisi lalu lintas lengang karena bersamaan dengan pelaksanaan ibadah Shalat Jumat.
"Saya curiga kok meluber tinggi dan keruh, saya piket sama petugas kelurahan," kata dia kepada ANTARA.
Ddinding lapisan tanggul yang terpasang di sungai setempat mengalami ambrol lantaran tak kuat menahan volume air.
Usai mendapatkan informasi itu, dia bersama pihak kelurahan dan Pemkot Surabaya langsung menuju lokasi tanggul yang berlokasi di Jalan Kembang Kuning.
"Tetapi tidak terjadi serentak, ambrolnya tidak langsung semua, retak-retak terus terkena getaran akhirnya merambat," ujarnya.
Menurutnya kejadian ini baru pertama kali terjadi, pascalapisan tanggul sungai itu rampung dibangun lima tahun lalu.
Senada, warga setempat Dwi Prasetyo mengatakan hujan deras disertai angin kencang menyebabkan volume air di sungai tersebut mengalami peningkatan drastis.
"Akhirnya tidak kuat terus ambrol. Seperti ada rongga terus mungkin penuh air lalu keluar semua dari bawah tangkis. Banjirnya semata kaki," ujarnya.
Warga lainnya Riyo menyebut ambrol lapisan tanggul itu berakibat pada melubernya air dari sungai hingga ke Jalan Mangkunegoro.
"Jebol yang pertama dari sisi selatan terus merembet ke sisi utara. Kondisi jalan tidak begitu ramai, ambrol tidak tiba-tiba, tidak langsung jadi perlahan-lahan, retak dulu," katanya.
Pantauan ANTARA, petugas dari Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya terlihat melakukan pembersihan lapisan tanggul yang berserakan di Jalan Kembang Kuning dengan menggunakan dua unit ekskavator berukuran kecil.
Material dinding kemudian diangkut menggunakan sejumlah unit truk milik DSDABM yang disiagakan di lokasi kejadian.
Sementara itu, sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya melakukan pengamanan lokasi dengan menutup akses jalan menuju Jalan Kembang Kuning.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Ketua RW setempat Supriadi mengaku sudah curiga tanggul sungai ambrol usai melihat air yang menggenang di wilayahnya perlahan-lahan semakin bertambang tinggi.
Dia memperkirakan kejadian itu terjadi pada pukul 12.00 WIB, saat itu kondisi lalu lintas lengang karena bersamaan dengan pelaksanaan ibadah Shalat Jumat.
"Saya curiga kok meluber tinggi dan keruh, saya piket sama petugas kelurahan," kata dia kepada ANTARA.
Ddinding lapisan tanggul yang terpasang di sungai setempat mengalami ambrol lantaran tak kuat menahan volume air.
Usai mendapatkan informasi itu, dia bersama pihak kelurahan dan Pemkot Surabaya langsung menuju lokasi tanggul yang berlokasi di Jalan Kembang Kuning.
"Tetapi tidak terjadi serentak, ambrolnya tidak langsung semua, retak-retak terus terkena getaran akhirnya merambat," ujarnya.
Menurutnya kejadian ini baru pertama kali terjadi, pascalapisan tanggul sungai itu rampung dibangun lima tahun lalu.
Senada, warga setempat Dwi Prasetyo mengatakan hujan deras disertai angin kencang menyebabkan volume air di sungai tersebut mengalami peningkatan drastis.
"Akhirnya tidak kuat terus ambrol. Seperti ada rongga terus mungkin penuh air lalu keluar semua dari bawah tangkis. Banjirnya semata kaki," ujarnya.
Warga lainnya Riyo menyebut ambrol lapisan tanggul itu berakibat pada melubernya air dari sungai hingga ke Jalan Mangkunegoro.
"Jebol yang pertama dari sisi selatan terus merembet ke sisi utara. Kondisi jalan tidak begitu ramai, ambrol tidak tiba-tiba, tidak langsung jadi perlahan-lahan, retak dulu," katanya.
Pantauan ANTARA, petugas dari Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya terlihat melakukan pembersihan lapisan tanggul yang berserakan di Jalan Kembang Kuning dengan menggunakan dua unit ekskavator berukuran kecil.
Material dinding kemudian diangkut menggunakan sejumlah unit truk milik DSDABM yang disiagakan di lokasi kejadian.
Sementara itu, sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya melakukan pengamanan lokasi dengan menutup akses jalan menuju Jalan Kembang Kuning.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023