Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto menegaskan arus mudik dan arus balik selama Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah atau Lebaran 2023 ini terkendali.
"Insya Allah Jawa Timur bisa terkendali. Beberapa sendatan, seperti mengkreng, karena ada jalur kereta api dua rel, satu hari bisa 34 kali (kereta api lewat)," kata Kapolda Jatim ditemui saat silaturahmi di Pondok Pesantren As-Sa'idiyah, Kota Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, selama pengamanan arus mudik dan arus balik dalam Hari Raya Idul Fitri 2023 ini pola yang digunakan adalah memanfaatkan tim urai dan sistem buka tutup. Dengan itu, jika terjadi kemacetan bisa secepatnya diurai, bisa diatasi sehingga arus lalu lintas kembali lancar.
"Di tempat lain, dengan pola yang kami gunakan, ada tim urai dan ada sistem buka tutup yang kami lakukan bisa kami atasi kepadatan arus lalu lintasnya," kata Kapolda.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Kediri AKP Firdaus Canggih Pamungkas mengatakan di wilayah Polres Kediri beberapa titik menjadi perhatian di antaranya di simpang mengkreng, yang rawan kemacetan.
"Untuk yang dijadikan pusat atau daerah rawan kemacetan di simpang mengkreng terpantau landai. Arus lalu lintas normal seperti biasa," katanya.
Ia menambahkan, puncak kepadatan arus lalu lintas selama Lebaran 2023 ini terjadi pada H+1 Lebaran dan H+2 Lebaran. Mayoritas pemudik adalah warga lokal.
"Ada pintu tol di Jombang dan Kertosono, sehingga yang luar kota cenderung menggunakan pintu tol. Di simpang mengkreng arusnya lebih ke lokal," ujar dia.
Ia pun mengatakan, mudik pada 2023 ini arus lalu lintas memang lebih ramai ketimbang Lebaran tahun lalu.
Untuk pengamanan arus lalu lintas, Polres Kediri sinergi dengan Polres Nganjuk dan Polres Jombang, terlebih lagi pengamanan di simpang mengkreng, yang merupakan jalur provinsi. Jalur itu ke barat melewati Nganjuk sedangkan arah utara melewati Jombang.
"Lebih ramai tahun ini, puncaknya itu menjelang Lebaran. Namun, saat ini arus sudah normal," kata Canggih.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Insya Allah Jawa Timur bisa terkendali. Beberapa sendatan, seperti mengkreng, karena ada jalur kereta api dua rel, satu hari bisa 34 kali (kereta api lewat)," kata Kapolda Jatim ditemui saat silaturahmi di Pondok Pesantren As-Sa'idiyah, Kota Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, selama pengamanan arus mudik dan arus balik dalam Hari Raya Idul Fitri 2023 ini pola yang digunakan adalah memanfaatkan tim urai dan sistem buka tutup. Dengan itu, jika terjadi kemacetan bisa secepatnya diurai, bisa diatasi sehingga arus lalu lintas kembali lancar.
"Di tempat lain, dengan pola yang kami gunakan, ada tim urai dan ada sistem buka tutup yang kami lakukan bisa kami atasi kepadatan arus lalu lintasnya," kata Kapolda.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Kediri AKP Firdaus Canggih Pamungkas mengatakan di wilayah Polres Kediri beberapa titik menjadi perhatian di antaranya di simpang mengkreng, yang rawan kemacetan.
"Untuk yang dijadikan pusat atau daerah rawan kemacetan di simpang mengkreng terpantau landai. Arus lalu lintas normal seperti biasa," katanya.
Ia menambahkan, puncak kepadatan arus lalu lintas selama Lebaran 2023 ini terjadi pada H+1 Lebaran dan H+2 Lebaran. Mayoritas pemudik adalah warga lokal.
"Ada pintu tol di Jombang dan Kertosono, sehingga yang luar kota cenderung menggunakan pintu tol. Di simpang mengkreng arusnya lebih ke lokal," ujar dia.
Ia pun mengatakan, mudik pada 2023 ini arus lalu lintas memang lebih ramai ketimbang Lebaran tahun lalu.
Untuk pengamanan arus lalu lintas, Polres Kediri sinergi dengan Polres Nganjuk dan Polres Jombang, terlebih lagi pengamanan di simpang mengkreng, yang merupakan jalur provinsi. Jalur itu ke barat melewati Nganjuk sedangkan arah utara melewati Jombang.
"Lebih ramai tahun ini, puncaknya itu menjelang Lebaran. Namun, saat ini arus sudah normal," kata Canggih.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023