Surabaya - Inspektorat Pemkot Surabaya siap memeriksa Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kadispendukcapil) Kartika Indrayana terkait kasus dugaan pemotongan honor pegawai dalam program pemutakhiran data kependudukan 2010. Salah satu anggota tim Inspektorat Pemkot Surabaya Rahmat Basari, Rabu mengatakan, pihaknya hingga kini masih mengumpulkan dan memeriksa bukti-bukti terkait keterlibatan Kadispendukcapil dalam kasus tersebut. "Pemeriksaan nantinya bisa dikembangkan ke arah yang lain sehingga diketahui siapa yang dinyatakan bersalah," katanya. Proyek pemutakhiran data kependudukan 2010 menggunakan dua sumber dana, yakni dari Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) APBN 2010 sebesar Rp2.683.148.035 dan APBD Kota Surabaya 2010 sebesar Rp870.895.869, sehingga total dana sekitar Rp3.554.043.904. Berhubung dana tersebut salah satunya berasal dari APBN, lanjut dia, maka surat pertanggungjawaban (SPJ) kegiatan tersebut sudah diserahkan ke Pemerintah Provinsi Jatim. "Terkait dengan pola ini, karena ini sensitif dan masuk ranah hukum, kami belum bisa berpendapat sebelum melihat fakta dokumen," ujarnya. Sebelumnya, Kadispendukcapil Kota Surabaya Kartika Indrayana mengakui telah memotong honor pegawainya pada saat kegiatan pemutakhiran data kependudukan 2010 atas dasar kesepakatan bersama. Hal itu diungkapkan Kartika pada saat rapat dengar pendapat di ruang Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kota Surabaya, Selasa (16/8). Menurut Kartika pemotongan tersebut dilakukan atas dasar kesepakatan bersama bahwa pekerjaan berupa pemasukan data selama 45 hari itu membutuhkan tenaga yang cukup banyak, sedangkan pegawai yang diberi tugas sesuai SK hanya 10 orang. Atas dasar itulah, lanjut dia, perlu adanya bantuan tenaga lain. Kebetulan di kantor Dispendukcapil ada siswa-siswi dari SMK Wahid Hasyim yang sedang magang sehingga bisa dimintai bantuan untuk itu dengan imbalan diberi honor Rp250 ribu per siswa. "Kami sepakat entrinya tidak mungkin dilakukan 10 orang. Oleh karena itu, kami minta bantuan anak-anak magang. Karena tugasnya banyak kerjanya dibagi dua sift yakni siang dan malam," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011