Permintaan daging sapi sejumlah pasar di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meningkat dua kali lipat menjelang Lebaran 2023 sehingga harga daging sapi di pasaran saat ini menyentuh di harga Rp140.000 per kilogram dari harga normal sebelumnya Rp120.000 per kilogram.
Di Pasar Blambangan Banyuwangi, permintaan daging sapi mencapai 7-8 ton per hari, naik hampir dua kali lipat dari rata-rata permintaan di hari normal sekitar 4 ton.
Permintaan daging sapi memang meningkat signifikan mendekati Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Biasanya saya menjual total satu ekor daging sapi setiap hari, sekarang tambah menjadi dua ekor," kata Agus Santoso, seorang pedagang daging sapi di Pasar Blambangan Banyuwangi, Selasa.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto mengaku telah menerjunkan tim untuk mengecek kondisi dan kualitas daging (sapi dan ayam) ke seluruh pasar tradisional secara serentak.
"Pengecekan daging sapi maupun ayam juga dilakukan kepada pedagang keliling. Ini dilakukan untuk memastikan daging sapi yang beredar di pasaran aman konsumsi," ujarnya.
Dalam kegiatan mengecek kondisi daging sapi dan daging ayam di pasar tradisional tidak ditemukan adanya daging yang mencurigakan di pasar-pasar maupun pedagang keliling.
"Kami pastikan daging yang beredar ke masyarakat ini aman, sehat, utuh, dan halal. Kami antisipasi agar tidak ada daging yang dicampur, misal daging sapi dengan daging babi," katanya.
Nanang juga mengakui bahwa permintaan daging sapi meningkat, dan itu terlihat di rumah potong hewan (RPH) melayani pemotongan sapi hingga 80 ekor per hari.
"Di RPH naik lebih dari dua kali lipat, karena hari biasa atau normal hanya 36 ekor, sekarang menjelang Lebaran mencapai 80 ekor per hari," ujarnya.
Kendati permintaan pasar tinggi, Nanang memastikan stok daging sapi untuk di pasar Banyuwangi masih tercukupi. Beberapa pedagang mendatangkan langsung sapi dari Bali untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
"Sudah sepekan terakhir ini permintaan tinggi. Tidak perlu khawatir, stok cukup," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Di Pasar Blambangan Banyuwangi, permintaan daging sapi mencapai 7-8 ton per hari, naik hampir dua kali lipat dari rata-rata permintaan di hari normal sekitar 4 ton.
Permintaan daging sapi memang meningkat signifikan mendekati Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Biasanya saya menjual total satu ekor daging sapi setiap hari, sekarang tambah menjadi dua ekor," kata Agus Santoso, seorang pedagang daging sapi di Pasar Blambangan Banyuwangi, Selasa.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto mengaku telah menerjunkan tim untuk mengecek kondisi dan kualitas daging (sapi dan ayam) ke seluruh pasar tradisional secara serentak.
"Pengecekan daging sapi maupun ayam juga dilakukan kepada pedagang keliling. Ini dilakukan untuk memastikan daging sapi yang beredar di pasaran aman konsumsi," ujarnya.
Dalam kegiatan mengecek kondisi daging sapi dan daging ayam di pasar tradisional tidak ditemukan adanya daging yang mencurigakan di pasar-pasar maupun pedagang keliling.
"Kami pastikan daging yang beredar ke masyarakat ini aman, sehat, utuh, dan halal. Kami antisipasi agar tidak ada daging yang dicampur, misal daging sapi dengan daging babi," katanya.
Nanang juga mengakui bahwa permintaan daging sapi meningkat, dan itu terlihat di rumah potong hewan (RPH) melayani pemotongan sapi hingga 80 ekor per hari.
"Di RPH naik lebih dari dua kali lipat, karena hari biasa atau normal hanya 36 ekor, sekarang menjelang Lebaran mencapai 80 ekor per hari," ujarnya.
Kendati permintaan pasar tinggi, Nanang memastikan stok daging sapi untuk di pasar Banyuwangi masih tercukupi. Beberapa pedagang mendatangkan langsung sapi dari Bali untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
"Sudah sepekan terakhir ini permintaan tinggi. Tidak perlu khawatir, stok cukup," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023