Rumah Sakit Kabupaten Kediri merawat dua santri remaja dari salah satu pondok pesantren di Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, karena mengalami luka bakar akibat ledakan.
Wakil Direktur Rumah Sakit Kabupaten Kediri dr. Rudy Budi mengatakan bahwa mereka mengalami luka bakar di tubuhnya. Dua anak itu dibawa ke ruang IGD RSKK pada Senin (17/4) dini hari.
"Malam dibawa ke IGD, masih sadar dan luka bakar grade satu dan grade dua. Masih sadar, masih bisa makan, tetapi tetap kami awasi," katanya.
Kedua santri itu awalnya membersihkan area pesantren. Rumah kedua santri itu dekat dengan pondok sehingga mereka tetap beraktivitas di area pesantren meski pada masa libur.
Mereka menyapu dan memasukkan sampah ke lubang di area pesantren. Satu anak berada di bagian bawah, sementara satu anak di atas. Saat membersihkan sampah, mereka juga membakarnya. Setelah itu, terjadi ledakan.
"Tahu-tahu ada yang meledak. Mercon atau bukan, kami tidak tahu. Yang jelas, pengakuannya mereka tidak bermain mercon," kata dia.
Ia menjelaskan bahwa kondisi luka bakar para korban itu masuk kategori ringan dengan grade satu dan grade dua. Pihak RSKK juga tetap memantau kondisi mereka hingga sekitar 4 hari.
"Kalau luka bakarnya masuk ringan, cuma daya ledaknya kami evaluasi. Biasanya kami lihat dalam 4 hari. Jika membaik, dipulangkan dengan tetap ada pengawasan," kata dia.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Kediri Iptu Uji Langgeng mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih menunggu pulihnya dua korban tersebut guna mengetahui dengan jelas kronologi dan penyebab ledakan.
"Kami menunggu perkembangan kesehatan korban. Mudah-mudahan bisa pulih kembali dan bisa diajak ngomong sehingga bisa terungkap," kata dia.
Dari keterangan saksi, kata dia, keduanya memang sedang bersih-bersih di area pesantren, kemudian terjadi ledakan.
Saat saksi ke lokasi, mendapati keduanya tergeletak..
Dari hasil pemeriksaan, petugas mendapati adanya serbuk bercampur tanah. Namun, temuan itu masih didalami apakah bubuk mesiu atau bukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Wakil Direktur Rumah Sakit Kabupaten Kediri dr. Rudy Budi mengatakan bahwa mereka mengalami luka bakar di tubuhnya. Dua anak itu dibawa ke ruang IGD RSKK pada Senin (17/4) dini hari.
"Malam dibawa ke IGD, masih sadar dan luka bakar grade satu dan grade dua. Masih sadar, masih bisa makan, tetapi tetap kami awasi," katanya.
Kedua santri itu awalnya membersihkan area pesantren. Rumah kedua santri itu dekat dengan pondok sehingga mereka tetap beraktivitas di area pesantren meski pada masa libur.
Mereka menyapu dan memasukkan sampah ke lubang di area pesantren. Satu anak berada di bagian bawah, sementara satu anak di atas. Saat membersihkan sampah, mereka juga membakarnya. Setelah itu, terjadi ledakan.
"Tahu-tahu ada yang meledak. Mercon atau bukan, kami tidak tahu. Yang jelas, pengakuannya mereka tidak bermain mercon," kata dia.
Ia menjelaskan bahwa kondisi luka bakar para korban itu masuk kategori ringan dengan grade satu dan grade dua. Pihak RSKK juga tetap memantau kondisi mereka hingga sekitar 4 hari.
"Kalau luka bakarnya masuk ringan, cuma daya ledaknya kami evaluasi. Biasanya kami lihat dalam 4 hari. Jika membaik, dipulangkan dengan tetap ada pengawasan," kata dia.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Kediri Iptu Uji Langgeng mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih menunggu pulihnya dua korban tersebut guna mengetahui dengan jelas kronologi dan penyebab ledakan.
"Kami menunggu perkembangan kesehatan korban. Mudah-mudahan bisa pulih kembali dan bisa diajak ngomong sehingga bisa terungkap," kata dia.
Dari keterangan saksi, kata dia, keduanya memang sedang bersih-bersih di area pesantren, kemudian terjadi ledakan.
Saat saksi ke lokasi, mendapati keduanya tergeletak..
Dari hasil pemeriksaan, petugas mendapati adanya serbuk bercampur tanah. Namun, temuan itu masih didalami apakah bubuk mesiu atau bukan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023